Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ada Tandingan Jam Gadang di Jambi

20 Juli 2015   15:20 Diperbarui: 20 Juli 2015   16:14 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau di Bukittinggi ada jam Gadang maka orang Jambi tidak mau kalah.  Keturunan Sultan Thaha inipun membuat tandingan jam gadang yang diberi nama Jam Besak. Besak artinyo samo jugo dengan akbar atau besar demikian penjelasanan Uni Hj Syafrida Guru Senior SD Pertamina Tempino.  

Jam Besak itu benar benar besak menjulang tinggi di ujung jembatan Gentala Arasy.  Dari pinggiran kota Jambi persis dari depan Rumah Jabatan Gebernur tampak jelas kokoh berdiri satu menomen  di seberang kota.  Jambi mekehidupan  kota Jambi ada diseberang sini berupa keramaian pasar, sekolah dan perumahan penduduk serta lapangan terbang Sutan Thaha.

Kkota seberang diberi nama Sekoja singkatan dari Seberang Kota Jambi. Di seberang ini tempat berdirinya pesantren dan dari Sekoja inilah lahir ulama ulama besar.   Memang ada perbedaan mencolok antar seberang sini dan seberang koa jambi. Antara dua seberang di hubungkan oleh dua jembatan batanghari.  Walaupun sudah ada tiga jembatan penghubung nampaknya warga  lebih senang menggunakan jasa perahu untuk menyebrang antara sebrang kota.

Ide mendirikan jembatan pejalan kaki atau pedestarian ini tentu saja di maksudkan untuk mempersempit perbedaan dua peradaban.  Jembatan diresmikan leh Wakil Presden Jusuf Kalla di bulan Maret 2015 kini menjadi destinasi wisata baru di kota Jambi.  Jembatan ini khusus untuk pejalan kami dengan lebar 3 meter dan panjag bentangan dari seberang ke seberang sekitar 300 meter.  Tak bolehlah pemotor melintasi jembatan ini karena jembatan khusus di design untuk Gubernur dan masyaakat Jambi berolah raga pagi sembari menghirup udata pagi diatas sungai Batang hari.

Hari Minggu 19 Juli lebaran ke tiga kami pun sekeluarga berwisata ke desinasi baru ini.  Waduh cuaca panas menyengat sepertinya mengurungkan niat melintasi jembatan Gentala Arasy.  Disamping itu penduduk jambi nampaknya kompak beralan jalan kesini.  Ramai sekali sepertinya seluruh penduduk kota jambi dan sekitarnya kompak berdarmawisata kesni.  mungki karena gratis bisa juga ingin melintasi sunga batanghari tanpa naik perahu alias jalan kakai.

Katanya kalau malam hari jembatan ini indah sekali.  Lelampuan yang di desain khusus menjadi penarik untuk orang orang yang sedang melau bin galau untuk melupakan kan hati nan sedang kacau.   Sebenarnya di kota Jambi sudah ada 3 atau 4 tempat tujuan wisata.  Sebut saja kebun binatang di palmerah, kampung  rajo di dekat terminal simpang rimbo dan candi jambi di Sekoja.  Warga tertarik kepada wisata baru Gentala Arasy karena Jam Besak nyo yang mnjadi kebanggaan orang Jambi

Edisi Mudik

Tempino, 20 Juli 2015

Salam salaman

TD

 

 

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun