Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Kompasianer Pertama Kunjungi Perpustakaan Kasidah

20 Juli 2015   11:24 Diperbarui: 20 Juli 2015   11:24 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maria ketemu "simpai"

Dirumah tempat kami dibesarkan Maria mencoba rendang dan beberapa makanan tradisi Keluarga minang.  Kopi merk AA tubruk sebagai ikon Jambi di hirup dengan sangat nikmat.  Setelah mengambil foto Perpustakaan Kasidah dari beberapa sudut dan membubuhkan tanda tangan di buku tamu sebagai bukti kehadiran, Maria kami ajak lebaran 'ala dusun Tempino. Kamiberombongan  beranjak ke rumah Mertua.  Penasaran Maria yang belum pernah kerumah awak di Jakarta dan belum pernah pula besua dengan istri tercinta Enida Busri tuntaslah disini. 

Maria sekali lagi makan siang atau makan sore di rumah tempat Ister dibesarkan yang berjarak hanya 700 meter dari rumah awak.   Disini ada juga rendang yang super pedas plus ketupat asli.  Kalau dirumah awak ketupat plastik, maka ketupat asli dengan daun kelapa mempunyai aroma khas yag menghantarkan memory jauh ke masa kecil.  Tak disangka dsangka isini Maria bertemu dengan teman sejawat seprofesi 2 guru keponakan.  Satu Mia guru di Yayasan Garuda dan Mita mengajar di SD  Yayasan kupu kupu. Dunia nampaknya kecil, ternyata Maria pernah mengajar di Yayasan Kupu Kupu maka nyambunglah ngomong dengan Mita melalui kata kunci Kompasianer Lilis guru senior di Kupu Kupu.

Terakhir kami lebaranan ke rumah Uda Haji Saykirin dan Uni Hj Syafirda. Inilah keluarga besar yang mempunyai hubungan kerabat tempat TD dan TM menumpang selama kuliah di Palembang.  Uni Syafrida guru senior pensiunan SD Tempino  punya putri yang juga guru : Dian. Sekali lagi cerita guru tak habis habisnya apalagi Maria membawa pesan dari Uda Isson dan Ando Ajo tentang anak  dalam(orang rimba)  atau orag kubu serta temanya monyet bernama simpai.  Nanti biarlah  Maria saja yang cerita panjang tentang orang rimba dan simpai, karena posting ini sangat bergantung pada lampu PLN yang sering byar pet di Tempino,....

Tempino, 20 Juli 2015

Salam salaman

Edisi mudik

TD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun