Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mudik 'ala Orang Pasar Induk

13 Juli 2015   15:16 Diperbarui: 13 Juli 2015   15:16 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Lebaran sebentar lagi, pulang kampong nan dinanti.  Itulah lirik Lagu Bimbo yang dinyanyikan secara serampangan oleh komunitas Pasar Induk Kramatjati. Lirik lagu yang di susun oleh Penyair kondang Taufiq Ismail sebenarnya merupakan untaian puisi indah yang didendangkan.

Memang lebaran tinggal menghitung hari.  Geliat mudik warga Jakarta terlihat dimana mana.  Lihat saja komunitas pasar induk yang sedang mempersiapkan mobil bak sebagai kendara pribadi menuju desa tercinta di Jawa Tengah..

Mobil bak terbuka itu di  beri atap setelah dikerjakan kerangka yang kuat untuk menyanggah kain terpal sebagai penutup bak. Mereka  sudah dua hari ini menyiapkab kendaraan khusus itu.  Maklum bak terbuka itu harus di desain senyaman mungkin mengingat perjalanan mudik memerlukan perjuangan.

Perjuangan mudik terpaksa dilakoni  terutama karena bertemunya ratusan ribu kendara di ruas jalan pada waktu bersamaan.  Itulah macet nasional tahunan.  Oleh karena itu selain diperlukan persiapan kendaraan yang prima, para penumpang juga harus merasa enakan tidur di bagian belakang.

Komunita pasar induk ini tidak memilih naik bus umum.  Mereka lebih merasa super nyaman berkendara dengan kendaraan "pribadi" Sebenarnya sehari hari mobil trukk kecil terbuka itu mengangkut sayur dan buah dari pasar induk ke seluruh penjuru kota Jakarta.  Itulah tugas pokok   dari mobil bak terbuka.  Nah ketika lebaran tiba, maka diajaklah teman teman teman sekampong untuk pulang basamo naik truk beratap terpal berwarna.

Komunitas pasar induk itu bisa jadi seorang wanita pengupas bawang.  Bisa pula merka kuli anggkut barang.  Boleh jadi perantau jawa ini menjadi anak buah saudagar buah dan juga ada yang berprofesi sebagi satpam, tukang parkir. Terdaftar pula profesi dagang buah keliling kampong.

Komunitas ini kompak pulang mudik bersama.  Walaupun rata rata mereka memiliki motor roda dua, tampaknya mudik by motor kurang di suka.  Mungkin mereka paham akan resiko bahaya mengendarai motor di jalan raya yang begitu jauh berdebu dan melehakan sebelum takbir tiba di  desa.

Inilah ciri khas komunitas pasar induk.  Mereka tinggal di kampong bojong didekat atau di depan pasar induk kramatkjati,  Rata rata anggota komunitas ini mengontrak rumah bulanan.  Maklum biaya hidup di jakarta sangat tinggi maka diperlukan jurus maut menghemat agar bisa bertahan hidup

Truk terbuka sudah menjadi kendaraan rental sepertinya.  Mobil yang telah diberi atap terpal bisa memuat 4- 6 orang.  Bukan orang saja isi di bagian mobil khas mudik itu,  barang barang pun ikut dibawa serta seperti televisi, kulkas dan tempat tidur (pakai peer) serta perabot rumah tangga lainnya.  Tentu saja barang barang bawaan itu adalah  hasil jerih payah bekerja selama 11 bulan.  Niat utama oleh oleh dari ibukota  akan di persembahkan kepada orang tua kandung.  Mungkin inilah sebagai salah satu bentuk keberhasilan yang perlu di pamerkan kepada orang se desa.

Salam salaman

TD

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun