Ada Egois disini
Seorang sopir taxi menghentikan mobilnya. Kemudian dia turun. Sangat sopan bertanya kepada awak dan istri yang sedang menuju Masjid Baiturrahman Perumahan Bumi Harapan Permai.(BHP). " pak mohon maaf numpang tanya, blok D dimana ya...? Di pagi buta menjelang subuh awak tergagap. "maksudnya blok apa tadi ? " Blok D pak, Delta" Sang sopir menjelaskan. "Waduh maap saya kurang tahu dimana Blok D, kalau Blok A di dekat sini"
Sang sopir mengucapkan terima kasih kemudian bertanya lagi kepada jamaah yang sedang bergegas mengejar sholat subuh. Seorang jamaah juga nampaknya kurang paham dimana tepat persisnya Blok D, namun dia memberikan saran agar bertanya kepada satpam. Itulah jasa transportasi taxi pesanan dari pagi sampai siang bersekiweran di BHP mencari alamat sipemesan. Akhir akhir ini warga pemesan taxi tampak semakin meningkat, mengingat cost yang dikeluarkan lebih kecil daripada membawa mobil sendiri. Tahu sendirilah Jakarta macetnya tidak ketulungan, katanya pegel kaki menginjak rem dan kopling.
Lima menit menjelang tiba di masjid perasaan bersalah menghujam hati ini. Ada rasa kecewa, mengapa tidak bisa membantu pak sopir. Timbul pula perasaan menyesal hal sepele tetapi tak mampu menyelesaikan. Kenapa kami begitu EGOIS. Kenapa tidak bisa memberikan informasi tentang lingkungan terdekat. Awak dan istri hanya paham kami tinggal di Blok A dn tidak peduli dimana itu Blok blok lain. Hanya tahu nomor rumah, Blok berapa dan RT / RW kepunyaan sendiri. Rasa tidak peduli itu menyebabkan ketika di tanya tentang lingkungan yang hanya ber radius 100 meter dari rumah, kami gelagapan. Astaqfirullah,...
Inilah benih benih jelek yang masih menempel di hati. Egois, terlalu mementingkan diri sendiri, tidak paham tentang lingkungan. Alangkah senangnya pak Sopir apabila awak bisa menjelaskan dimana Blok D tersebut. Padahal luas Perumahan BHP tidak begitu besar hanya 1 Rukun Warga (RW) dan 10 Rukun Tangga (RT) di bilangan Kelurahan Kampung Dukuh Jakarta Timur.
Merenung atas kejadian tersebut, awak terkenang ketika silaturahim kerumah sobat. Karena belum tau persis dimana alamat rumahnya, maka bertanyalah kami. Terkadang mendapat jawaban tidak tau, terkadang bertemu dengan warga yang berbaik hati sampai sampai bersedia mengantarkan ke alamat tujuan. Hati hati pula ketika menerima jawaban, silahkan cek lagi kepada warga lain, siapa tahu ada saja warga yang usil sehingga kita kesasar atau disasarkan.
Saat ini dengan berkembangnya transportasi alternatif beroda dua maka warga kota kota besar dalam soal mencari alamat sudah terbiasa menggunakan jasa si tukang ojek. Ketika berkendara, kita tinggal mengikuti si ojek mengantarkan sampai di alamat. Tukang ojek adalah profesi yang sangat hapal melebihi google map terkait lokasi, situasi dan kondisi di daerah operasinya. Ada kebaikan ada pula jasa informasi plus transportasi yang perlu diberikan kepada pemandu alamat tersebut.
Terkadang hal hal sepele perlu juga kita pahami dan ketahui, siapa tahu suatu saat ada orang yang memerlukan bantuan bertanya tentang masalah sepel itu. Contoh aktual seperti awak sampaikan kisah di subuh buta. Seseorag bertanya pada dasarnya orang yang berada pada posisi kebingunan, Alangkah indahnya apabila kita bisa menghilangkan kebingunan plus kepanikan itu dengan memberikan informasi sesuai apa yang dia butuhkan.
Sepulang dari Masjid, awak segera ke Pos Satpam. Belajar mengetahui dan kemudian menyimpan data di otak tentang jalan dan blok serta RT yang terletak di Perumahan BHP. Inilah pelajaran kehidupan yang sangat penting di ramadhan 19. Ada rasa bersalah dan malu apabila nanti masih tidak bisa menjawab pertanyaan sopir taxi atau siapa saja tentang alamat dilingkungan sendiri.Learning by doing.
Spanduk besar itu terpasang di lantai satu Masjid ARH -UI Salemba. Syiar Ramadhan 1436 Hijriah menggeliat di Masjid perjuangan mahasiswa ini dengan menggelar beberapa kegiatan. Kegiatan tersebut lebih diarahkan pada pembinaan remaja seperti lomba Tahfiz, lomba menggambar, menghapal ayat pilihan dan cerdas cermat. Khadimullah Masjid Kampus A Salemba memotivasi ramaja agar menjadi anak sholeh yang berguna bagi umat seperti yang tertulis pada spanduk tersebut.
Point yang ingin awak sampaikan disini terkait penguasaan informasi. Kata orang bijak manusia yang sukses dan berguna bagi khalayak adalah manusia yang banyak mengetahui informasi. Dia tempat bertanya, dia tempat berkonsultasi, dan tentu dia di hormati. Informasi itu tentang apa saja yang terkait dengan kepentingan dan kebutuhan orang banyak. Semakin banyak informasi yang melekat di memory permanent maka semakin berguna keberadaannya di muka bumi ini. Tentu saja semakin banyak kebaikan yang ditebarkan ( setelah memasukkan niat ikhlas disana ) maka semakin banyak pula imbalan dunia akherat untuk diri dan keluarganya.
Satu sifat egois bisa awak bunuh dari hati hari ini. Tentu saja masih banyak sifat buruk lain yang menempel di sanubari Entah kapan akan ada lagi pelajaran kehidupan yang bisa menghapus sifat jelek non manusiawi. Alam terkembang jadi guru. Sesungguhnya Tuhan yang Maha Kuasa telah begitu baik dan sayang kepada manusia, kenapa kita tidak berbuat sedemikian pula kepada sesama. Insha Allah
Salam salaman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H