Hari selasa, 4 Mei 2015 saya bersilaturahim ke Haji Taufik di kediaman di Jalan Sutan Agung Manggarai Jakarta Selatan.  Bersama kemenakan ambo Saudagar Pasar Cijantung Khatib Muslim kami memohon doa kepada Pak Haji.  Kini usia beliau menginjak hitungan 101 tahun.  Subhanllah masih sehat walafiat.  Muka jernih bersinar.  Setiap lima hari khatam Al Qur'an.  Inilah kekasih Allah SWT yang mungkin sudah sangat langka.  Dalam usia sepuh masih istiqomah beribadah.  Insha Allah doa doa Haji Taufik diijabah Allah  dalam kerendahan dan keikhlasannya.  Beliau menmaggil saya dengan sebutan Haji Siddik.
Demikianlah cerita ketika akan berpisah di Makkah tahun 1994 itu, kami saling menambah nama mengharapkan keberkahan. Berdasarkan budi baik  seorang Tuan Arab di Maktab maka Tuan Palengah Datuk Binjai diberi tambahan nama Haji Taufik sedangkan Haji Thamrin Dahlan Bin Dahlan Ibnu Affan mendapatkan tambahan nama :  Haji Siddieq.
Secara statistik , tingkat probabilitas atau kemungkinan dua orang bertemu di kota suci seramai Makkah sangat kecil sekali.  Bisa jadi  satu berbanding sejuta kemungkinan bersua itu karena begitu banyaknya jamaah, dan begitu panjang  pula waktu ibadah serta luasnya area kota Makkah.  Seorang saudara dari Padang bercerita bahwa dia tidak bisa berjumpa  dengan kerabat dekat sewaktu menunaikan ibadah haji  Padahal mereka tinggal di satu maktab. Ketika di cari ke alamat hotel tidak bersua, saudaranya sedang ke Masjid, demikian pula ketika saudaranya bertamu ke hotel , kerabatnya sedang berbelanja oleh oleh.  Demikanlah seterusnya sampai mereka pulang ke kampung.  Jadi tanpa seizin Allah SWT perjumpaan itu mustahil terjadi.
Oleh karena itu hanya dengan redha Allah,  kemungkinan probabilitas itu bisa di patahkan artinya dengan kekuasaan Allah SWT setelah kita berdoa maka r segala sesuatu yang tidak mungkin ternyata mudah saja bagi Allah Tuhan Yang Maha Kuasa.  Alhamdulillah Ka'bah menjadi saksi abadi perjumpaan saya dengan  Datuk Binjai, semoga pertemuan dua saudara sepupu ini menjadi saksi pula nanti di akherat, Amin
Menelisik pertemuan ajaib dipelataran Ka'bah diyakini  bukan lah satu kebetulan semata namun  perjumpaan itu telah ditadirkan sesuai yang tertulis di Lauh Mahfuzd.   Bukankah jodoh, maut , rezeki dan pertemuan itu adalah takdir anak manusia yang telah ditetapkan ketika Ruh ditiupkan di rahim Ibunda setelah janin berusia  120 hari.
Setiap anak manusia telah mempunyai takdir masing masing dan takdir itulah misteri yang akan kita buka hari demi hari sebagai lembaran kehidupan. Alangkah indahnya membuka misteri takdir itu dalam suasana iman dan taqwa yang sebenarnya taqwa sehingga apapun yang terjadi , kita mampu menghadapi dalam keadaan tenang kerna sesungguhnya semuanya akan  kembalikan kepada Nya.
Amin ya Rabb
Selamat menunaikan Ibadah Shalat  Jum’at
Salam salaman.
[caption id="attachment_364894" align="aligncenter" width="600" caption="Silaturahim kembali dengan Datuk Binjai beserta dua Putri (dokTd)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H