Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Prabowo 3, Megawati 1

7 Mei 2015   09:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:17 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14309605261045896530

[caption id="attachment_364764" align="aligncenter" width="370" caption="Prabowo dan Presiden Jokowi di Raker Partai Amanat Nasional (KOMPAS.COM)"][/caption]

Ketika menyaksikan siaran lansung via televisi acara pembukaan Rapat Kerja Partai Amanat Nasional Rabu 5 Mei 2015 tiba tiba kenangan saya melayang  jauh ke zaman 80 an.  Kenangan itu muncul seketika sewaktu Presiden Indonesia ke 7 menyampaikan Kata Sambutan sebelum pelantikan Pengurus Pusat PAN Periode 2015-2020.  Kenanganan tersebut melejit ke memory paling atas otak saya itu adalah  lantunan sebuah lagu bertajuk " Kau selalu di hati ku"

Baiklah sebelum lebih lanjut membahas lagu kau selalu dihatiku ada baiknya disampaikan beberapa prolog.  Prolog dimaksudkan untuk mengkait kaitkan lagu itu dengan peristiwa politik dalam negeri.  Semoga nyambung, karena opini ini murni loncatan kreatif dari ispirasi liar di awang awang sana yang perlu ditangkap dan disyarkan . Tentu saja dengan maksud agar inspirasi itu abadi dan tidak lepas atau  ghaib begitu saja.

Seperti biasa Pak Jokowi sebelum membaca teks pidato resmi, terlebih dahulu menyapa hadirin yang tumpah ruah di Balai Sudirman Jakarta.  Sebagai basa basi Pak Jokowi lebih awal menyapa shabibul hajad Ketua Umum PAN Zukifli Hasan.  Setelah itu Beliau menyapa dengan santun Presiden Republik Indonesia ke 5 dan selanjutnya menyebut secara umum Ketua Partai   Politik.

Secara khusus Presiden menyapa dan menyebut nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebanyak 3 kali.  Malah sebelum naik ke mimbar Presiden terlebih dahulu beranjak mendatangi Prabowo kemudian memeluk dan menyalami.  Bagi saya pribadi komunikasi politik yang diperankan Jokowi berada dalam level sempurna.  Lawan Politik di pemilu 2014 tetap beliau hormati sebagai mana layaknya seorang negarawan.

Kalau boleh saya mengambil kesimpulan ternyata dalam lubuk hati nan paling dalam Jokowi , tersimpan abadi sosok Prabowo Subianto.  Inilah cara berpolitik yang baik dan benar.  Boleh saja berbeda paham namun hubungan pribadi adalah segalanya dalam naungan kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Disis lain ketika orang nomor satu di Republik menyebut namanya berulang , Prabowo dengan sikap sempurna segera berdiri memberi hormat kepada Presiden.  Sikap jperwira ksatria  seperti ini sangat sering dilakukan Prabowo sebagai bawaan lahiriah seorang prajurit pejuang.  Rakyat Indonesia sebaiknya banyak bersyukur pada era politk saat ini karena Jokowi dan Prabowo telah memberikan contoh terbaik bagaimana membangun Bangsa Indoneisa walaupun dari sisi berbeda.

Nah bagaimana dengan skor Prabowo 3 Megawati 1.  Saya tidaklah berani mengatakan angka 3 lebih dari 1 pada posisi kata sambutan Jokowi.  Fakta bicara Jokowi menyebut nama Prabowo lebih banyak dari nama Megawati ketika di event Raker PAN. Ini bukan soal kalah atau menang, namun peristiwa politik mendokumentasikan  bahwa Prabowo selalu mendapat apresiasi Presiden dan juga Publik dimanapun beliau berada.  Ibu Megawati tentu saja merupakan tokoh yang sangat berjasa  karena melalui PDIP Presiden ke 7 bisa naik tahta untuk 4 tahun kedepan.

Terakhir sebagai pamungkas tulisan ini ada baiknya saya sedikit berbicara tentang lagu lawas plus  legens berjudul Kau Selalu di hati ku. Lagu ini pertama di nyanyikan oleh Ernie Djohan.  Kemudian  di populerkan kembali oleh Yuni Shara. Berikut Teks lagu kau  selalu di hatiku ,....

Kau selalu di hatiku

Terpaut di dalam sukma

Tiada ku bimbang tiada kuragu

Akan setia janjimu


Bersemi di dalam kalbu

Penawar hati nan lara

Padamu bintang padamu bulan

Saksi yang abadi


Sambutlah tanganku ini

Belailah dengan mesra

Kasihmu hanya untukku

Hingga akhir nanti


Kau selalu di hatiku

Bersemi di dalam kalbu

Dari semula hingga akhirnya

Kasih ku serahkan di hati ku.

Salam Indonesia Raya

TD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun