Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tantangan BG: Tuntaskan Reformasi Kultural Polri

22 April 2015   20:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:47 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1429707958116759672

[caption id="attachment_362123" align="aligncenter" width="300" caption="Markas Besar Polri  [nasional kini"]"]"][/caption]

Kapolri Jendral Badrodin Haiti, Rabu 22 April 2015 melantik Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Wakapolri.  Pelantikan ini menuai tanggapan dari berbagai pihak, baik tanggapan positif maupun komentar yang menyayangkan kenapa tidak dipilih jendral bintang tiga yang lain.  Penunjukan BG melalui proses Wanjakti di lingkungan internal Polri dan telah dilaporkan ke Presiden.

Keputusan Kapolri tidak bisa digugat karena menyangkut pembinaan sumber daya manusia personil dilingkungan Polri. Keputusan itu hanya bisa dibatalkan dengan ketetapan Kapolri pula seperti ketika dilakukan mutasi jabatan di jajaran Polri.

Bagi Budi Gunawan, penunjukan jabatan orang kedua di lingkungan Polri merupakan tantangan dan peluang.  Tantangan yang harus di hadapi BG adalah bekerja lebih baik sesuai dengan uraian jabatan Wakapolri yaitu lebih kepada tugas pembinaan sumber daya manusia.  Tugas menuntaskan Reformasi Kultural di lingkungan Polri tak kunjung usai dibanding reformasi struktural dan reformasi instrumental.

Wakapolri baru diharapkan membuat suatu gebrakan luarbiasa yang progresif menyangkut reformasi kultural ditubuh Polri.   Citra Polri terletak pada kinerja profesional yang di awaki oleh hampir 400.000 personil.   Masyarakat masih belum begitu merasakan keberadaan Polri di lihat dari tugas pokoknya yaitu penegakan hukum dan memelihara kamtibmas.  Jiwa Tribrata yang harus dilakoni dalam bungkus pengayom, pelindung dan pelayanan  masayarakat ibarat panggang jauh dari api.

Kita berharap Bapak Budi Gunawan menggunakan peluang jabatan sebagai orang kedua ini dalam kurun waktu masa kerja yang tidak terlalu lama,  mampu mewujudkan reformasi kultural di tubuh Polri.   BG harus membuktikasn bahwa dirinya pantas memangku jabatan Wakapolri  dan menujukkan kepada masyarakat bahwa beliau mampu berprestasi pada level tertinggi.

Tanpa berpanjang kata dan menghiraukan kontraversi pelantikan Wakapolri , selamat bekerja kepada Bapak Komjen Pol Budi Gunawan.  Waktulah nanti yang akan menilai apakah dalam Sejarah perjalanan Polri, BG mampu menorehkan tinta emas dengan prestasi gemilang yang akan dikenang sepanjang masa.  Prestasi yang bisa meyamai nama besar Bapak Hoegeng.

Peluang dan tantangan itu bagi nama besar Budi Gunawan dan keluarganya adalah menuntaskan Reformasi Kultural.  Masyarakat sangat berharap seluruh personil Polri di Nusantara memiliki jiwa pelayan, pengayom dan pelindung secara permanen.  Tentu saja kerja keras  BG ini harus dibantu oleh seluruh jajaran Polri agar reformasi kultural bisa segera terwujud.

Saran dari seorang Purnawirawan Polri hanya sederhana saja.  Tindakan progresif terkait Reformasi Kultural adalah memenuhi kebutuhan dasar anggota Polri. Berilah PAPAN kepada semua personil  Polri, karena  sandang dan pangan sudah cukup mereka miliki.  Perumahan dinas nan layak harus dibangun di seluruh tanah air. Dimasa kepemimpinan BG kita berharap tidak ada lagi anggota Polri yang kontrak rumah atau tinggal di rumah mertua.  Dapat dipastikan apabila anggota Polri telah menempati rumah yang nyaman maka mereka akan bekerja sepenuh hati mengabdikan diri sesuai Jiwa Tribrata.

Mulai dari sini dulu Pak BG, selanjutknya  seluruh perintah Jendral  pasti nanti  dijawab serentak oleh seluruh anggota Polri : " Siap ndan......"

Salam salaman

TD (Purnawirawan Polri).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun