[caption id="attachment_249126" align="aligncenter" width="541" caption="Senam Pagi Warga RW. 05 Kelurahan Rambutan Kecamatan Ciracas Jakarta Timur"][/caption] Pukul 06.30 terdengar suara Ustazd Suwarta dari speaker Masjid Jami' An Nur. Beliau memberitakan bahwa akan dilaksanakan Senam Pagi bersama, ayo segera bergabung. Pengumuman itu diulangi 3 kali. Awak masih saja di depan note book menyelesaikan posting, Bagaimana Rasanya Naik Pesawat di pilot -i sobat sendiri  Sebenarnya jadual awak Minggu pagi akan bermaih tenis di lapangan BHP, tetapi ngak apalah bergabung di arena senam sebentar sambil setor muka ke pak RW. Waduh olah tubuh senam ternyata sudah dimulai. Ramai banget, sebagian besar peserta senam terdiri dari ibu ibu. jumlah bapak bapak bisa dihitung jari. Nampak Pak Mulatno Ketua RW 05 Kelurahan Rambutan bersama beberapa pejabat Pengurus RW. [caption id="attachment_249127" align="aligncenter" width="550" caption="beragam seragam"]
[/caption] Yak, inilah kegiatan rutin warga setiap hari minggu pagi.Â
Senam keranjingan awak menamakannya. Kenapa keranjingan, ya iyalah karena peserta senam semuanya kerajinan alias keranjingan mengikuti oleh tubuh. Betapa tidak di area dua lapangan volli yang cukup luas itu warga bisa saling bersilaturahim. Jarang jarang ibu ibu bisa bertemu karena kesibukan masing masing. Ada Polwan, ada PNS, ada IBu Rumah Tangga, ada mahasiswa dan ada ada yang pedagang semua ytumplek di arena senam.. Bila hari kerja semua sibuk, maka kesempatan ber senam keranjingan inilah tawa canda ria terdengar menggema. [caption id="attachment_249128" align="aligncenter" width="519" caption="tua muda"]
[/caption] Paletih senam seorang ibu ibu. Postur tubuhnya tegap berotot. Pelatih mengenakan hijab modis disesuaikan dengan gerak tubuhnya yang sangat lincah dan altetis. Ayo ayo ayo Ibu ibu bapak bapak teriaknya, angkat kaki tinggi tinggi,... demikian pelatih dengan semangat memberikan komando kepada peserta senam. Ahai lagu pengiringnya asyiek juga. Nadanya keras menghentak hentak. Aduh mak sebentar bentar lagu itu berhenti,..... peserta senam pada teriak huuu huuuu. kemudian hentakan lagu menggema lagi. Ala mak, ternyata kasetnya bajakan ya koq suaranya ngadat ngadat beghito. hehehehe [caption id="attachment_249129" align="aligncenter" width="532" caption="Ngak boleh pakai rok mini ada mesjid tuh didekatnya "]
[/caption] Hebat warga ku, walaupun busana seragam blentang blentong atau tidak seragam, tetapi semangatnya itu lho yang patut diacungkan 2 jempol. Busana senam bermacam macam, ada yang mengenakan seragam polisi, seragam dari kantor daan seragam sekenanya. Alhamdulillah tidak ada ibu ibu dan nona nona yang pakai celana pendek, semua pakai trainning spack. Malu hati pakai seragam seronok, pasalnya lokasi area senam tepat berada di hadapan Masjid Jami An Nur. Petugas kesehatan berkeliling memperhatikan peserta senam. Beberapa ibu sepuh terlalu semangat di ingatkan agar santai saja,...hahahahha ingat umur dan ingat keluarga. Beberapa ibu yang tidak sanggup mengikuti irama keras mulai meminggirkan diri dan duduk di tepi lapangan voli, istirahat sejenak. sa,bil menyaksikan yang muda berlompat lompatan mencari keringat. [caption id="attachment_249130" align="aligncenter" width="497" caption="Panitian siapkan makanan, peserta siapkan uang"]
[/caption] Yes, lagu penutup mulai bergema. Irama dangdut rupanya. Mulailah semua peserta bergoyang sekenanya dengan gaya masing masing mengikuti alunan irama melayu. Istilah pelatih senam ini adalah gerakan calling dowan atau bahasa betawinya pendinginan. Irama ini merasuk jiwa peserta senam sehingga  minta tambah dan tambah lagi dangdutan. Bisa jadi semua peserta senam adalah penggemar dangdut ynag sering berjoget di acara pesta kampung organ tunggal. Makanan sudah tersedia. Peserta menyerbu kuliner dadakan. Tidak gratis seh tetapi harganya super murah. Harga silaturahim begitu kata Ibu RW. Masakan produksi warga sendiri. Sambil menikmati makanan maka mulailah pembicaraan kearah masalah BBM. Pembahasan yang tak pernah ketinggalan dari pembicaraan ibu ibu tentu tentang artis dan sinetron pujaan masing masing,... Inilah asieknya tinggal di Jakarta. Sehingga saking asyieknya sampai sampai warga lupa pulang kampong. Warga yang berasal dari berbagai suku dan agama berbaur dilapangan volley. Semua warga kompak dan rukun, Alhamdulillah,
Jakarta menjadi kota pemersatu melalui senam keranjingan. Ya badan sehat, keringat dapat dan semua dapat deh. Tinggal menunggu kehadiran Bu Lurah, Pak Camat, Bapak Walikota, syukusyukur
Pak Jokowi berkenan menjenguk warga RWE 05 Kelurahan Rambutan untuk senam keranjingan (ngarep.com) ******* Salam salaman PenasehatpenakawanpenasaraN [TD]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya