Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Asyiknya Hidup di Jakarta: Senam Keranjingan

16 Juni 2013   12:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:56 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_249126" align="aligncenter" width="541" caption="Senam Pagi Warga RW. 05 Kelurahan Rambutan Kecamatan Ciracas Jakarta Timur"][/caption] Pukul 06.30 terdengar suara Ustazd Suwarta dari speaker Masjid Jami' An Nur.  Beliau memberitakan bahwa akan dilaksanakan Senam Pagi bersama, ayo segera bergabung.  Pengumuman itu diulangi 3 kali.  Awak masih saja di depan note book menyelesaikan posting,  Bagaimana Rasanya Naik Pesawat di pilot -i sobat sendiri   Sebenarnya jadual awak Minggu pagi akan bermaih tenis di lapangan BHP, tetapi ngak apalah bergabung di arena senam sebentar sambil setor muka ke pak RW. Waduh olah tubuh senam ternyata sudah dimulai.  Ramai banget, sebagian besar peserta senam terdiri dari ibu ibu. jumlah bapak bapak bisa dihitung jari.  Nampak Pak Mulatno Ketua RW 05 Kelurahan Rambutan bersama beberapa pejabat Pengurus RW. [caption id="attachment_249127" align="aligncenter" width="550" caption="beragam seragam"]

1371354293687402680
1371354293687402680
[/caption] Yak, inilah kegiatan rutin warga setiap hari minggu pagi.  Senam keranjingan awak menamakannya.  Kenapa keranjingan, ya iyalah karena peserta senam semuanya  kerajinan alias keranjingan mengikuti oleh tubuh.  Betapa tidak di area dua lapangan volli yang cukup luas itu warga bisa saling bersilaturahim.  Jarang jarang ibu ibu bisa bertemu karena kesibukan masing masing.  Ada Polwan, ada PNS, ada IBu Rumah Tangga, ada mahasiswa dan ada ada yang pedagang semua ytumplek di arena senam..  Bila hari kerja semua sibuk, maka kesempatan ber senam keranjingan inilah tawa canda ria terdengar menggema. [caption id="attachment_249128" align="aligncenter" width="519" caption="tua muda"]
13713543741579884617
13713543741579884617
[/caption] Paletih senam seorang ibu ibu. Postur tubuhnya tegap berotot.  Pelatih mengenakan hijab modis disesuaikan dengan gerak tubuhnya yang sangat lincah dan altetis. Ayo ayo ayo Ibu ibu bapak bapak teriaknya,  angkat kaki tinggi tinggi,... demikian pelatih dengan semangat memberikan komando kepada peserta senam. Ahai lagu pengiringnya asyiek juga. Nadanya keras menghentak hentak. Aduh mak sebentar bentar lagu itu berhenti,.....  peserta senam pada teriak huuu huuuu. kemudian hentakan lagu menggema lagi. Ala mak, ternyata kasetnya bajakan ya koq suaranya ngadat ngadat beghito. hehehehe [caption id="attachment_249129" align="aligncenter" width="532" caption="Ngak boleh pakai rok mini ada mesjid tuh didekatnya "]
137135444645062235
137135444645062235
[/caption] Hebat warga ku, walaupun busana seragam blentang blentong atau tidak seragam, tetapi semangatnya itu lho yang patut diacungkan 2 jempol.  Busana senam bermacam macam, ada yang mengenakan seragam polisi, seragam dari kantor daan seragam sekenanya.  Alhamdulillah tidak ada ibu ibu dan nona nona yang pakai celana pendek, semua pakai trainning spack.  Malu hati pakai seragam seronok, pasalnya lokasi area  senam tepat berada di hadapan Masjid Jami An Nur. Petugas kesehatan berkeliling memperhatikan peserta senam.  Beberapa ibu sepuh terlalu semangat di ingatkan agar santai saja,...hahahahha ingat umur dan ingat keluarga.  Beberapa ibu yang tidak sanggup mengikuti irama keras mulai meminggirkan diri dan duduk di tepi lapangan voli, istirahat sejenak. sa,bil menyaksikan yang muda  berlompat lompatan mencari keringat. [caption id="attachment_249130" align="aligncenter" width="497" caption="Panitian siapkan makanan, peserta siapkan uang"]
13713544911834468357
13713544911834468357
[/caption] Yes, lagu penutup mulai bergema.  Irama dangdut rupanya.  Mulailah semua peserta bergoyang sekenanya dengan gaya masing masing mengikuti alunan irama melayu.  Istilah pelatih senam ini adalah gerakan calling dowan atau bahasa betawinya pendinginan.  Irama ini merasuk jiwa peserta senam sehingga   minta tambah dan tambah lagi dangdutan.  Bisa jadi semua peserta senam adalah penggemar dangdut ynag sering berjoget di acara pesta kampung  organ tunggal. Makanan sudah tersedia. Peserta menyerbu kuliner dadakan.  Tidak gratis seh tetapi harganya super murah.  Harga silaturahim begitu kata Ibu RW.  Masakan produksi warga sendiri.  Sambil menikmati makanan maka mulailah pembicaraan kearah masalah BBM.  Pembahasan yang tak pernah ketinggalan dari pembicaraan ibu ibu tentu tentang artis dan sinetron pujaan masing masing,... Inilah asieknya tinggal di Jakarta.  Sehingga saking asyieknya sampai sampai warga lupa pulang kampong.  Warga yang berasal dari berbagai suku dan agama berbaur dilapangan volley. Semua warga kompak dan rukun, Alhamdulillah, Jakarta menjadi kota pemersatu melalui senam keranjingan. Ya badan sehat, keringat dapat dan semua dapat deh. Tinggal menunggu kehadiran Bu Lurah, Pak Camat, Bapak Walikota, syukusyukur Pak Jokowi berkenan menjenguk warga  RWE 05 Kelurahan Rambutan untuk senam keranjingan (ngarep.com) ******* Salam salaman PenasehatpenakawanpenasaraN [TD]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun