Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keterbatasan Insan

19 Januari 2014   18:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:41 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

apalah daya manusia

ketika musibah tiba

apalah daya manusia

melawan sunatullah

manusia tiada berdaya

********

ketika alam murka

apa daya manusia

tiada berdaya melawan kehendak alam

alam sesekali berunjuk rasa

ketika kelestarian ter sia sia

********

keterbatasan

itulah takdir makhluk insan sempurna

keterbatasan

itulah yang harus disadari

manusia tidak mampu melawan kehendak alam

sesungguhnya Maha Penggerak alam di atas segalanya

manusia tidak berkuasa

********

namun masih saja ada durjana

bersikap ponggah

merusak alam

menghancurkan kelesetarian

lupa akan balasan

demi nafsu serakah

sang durjana meraup kemewahan

si ponggah lupa akan keterbatasan

**********

ketika musibah kecil  datang

sebagai peringatan

masih saja ponggah kelakuan

tidak terusik terkesan

kini ketika musibah besar itu meradang

apakah dikau masih bisa melawan

terjangan air bah bahkan

dikau lari lari lari

tiada tempat lagi

dikau  kan tenggelam

*********

Keterbatasan insan .......

tiada daya tiada kekuatan

selain Tuhan Maha Pengasih Penyayang

**********

Salam salaman

PenasehatpenakawanpenasaraN

keterbatasan, 19 Januari 2014

[TD]

***********

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun