Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Luar Biasa, Kurban 8 Sapi dan 43 Kambing

27 Oktober 2012   02:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:21 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1351303544988527334

[caption id="attachment_206109" align="aligncenter" width="640" caption="Prosesi Pemotongan khewan kurban (dok pribadi)"][/caption] Memang banyak Memang luar biasa warga kampong awak yang satu ini.  betapa tidak dari tahun ke tahun jumlah khewan kurban semakin bertambah.  Kampong itu ada di daerahnya Bapak Jokowi, kelurahan Rambutan RW 05 Jakarta Timur khususnya di Masjid Jami' An Nur Polsesk Ciracas (Komseko). Apakah dengan bertambahnya jumlah khewan kurban berbanding lurus dengan peningkatan keimanan dan ketaqwaan ?  jawabannya tentu Iya.  Mengeluarkan dana dari kocek paling tidak sebesar Rp. 1.500.000 bukan pekara mudah di masa ekonomi negara yang sulit seperti ini. Ada warga yang menabung setiap bulan dalam sistem kurban sapi.  Khadimullah Masjjid Jami An Nur menggagas ide ini, sehingga tanpa terasa dana terkumpul cukup untuk membeli beberapa ekor sapi.  Ada pula warga yang menyisihkan dana khusus  dengan mengurbankan kepentingan duniawi lain.  Ya berkurban satu tahun sekali, mengeluarkan dana untuk menunaikan kewajiban. Luar biasa, kurban tahun ini di kampong kami bertambah dari tahun sebelumnya.  Alhamdulillah telah terkumpul sebanyak 8 ekor sapi dan 43 ekor kambing.  Warga sangat menyadari bahwa semua itu dilakukan atas dasar perintah Allah SWT seperti yang termaktub dalam Al-Quran maupun al-Sunnah. Allah SWT memerintahkan secara jelas dan tegas tentang ibadah kurban :

“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syari ’atkan penyembelihan (kurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dirizqikan Allah kepada mereka”.(QS. Al-Hajj : 34)

Makna sejati berkurban Inilah makna sejati ber kurban,  mengurbankan kepentingan lain untuk mengikuti teladan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.  Mengurbankan harta untuk kemaslahatan umat. Berbagi untuk sesama kaum dhuafa (mustahik). Memberikan secercah kebahagiaan untuk saudara saudara kita yang mungkin dalam setahun belumlah tentu sempat mencicipi nikmatnya makan daging.  Dari sisi sang muzaki, jelaslah sekarang warga kampongku telah terhindar dari salah satu dosa sosial seperti yang di katakan oleh Tokoh Dunia Mahatma Gandhi.  Dosa itu adalah Peribadatan Tanpa Pengorbanan. Tiga hari menjelang hari raya haji, satu persatu khewan kurban mulai berdatangan.  Khadimullah menyiapkan tempat khusus guna memelihara sementara khewan khewan tersebut. Panitia kurban menerima amanah untuk menerima dan selanjutnya mendistribusikan daging kurban kepada yang berhak.  Setiap hari ramailah warga, terutama anak anak mengerumuni tempat pemeliharaan khewan.  Anak anak bersuka ria, mereka saling bercanda, berlari lari kesan kesini sambil  memberikan makanan rumput rumputan yang disediakan Panitia Kurban.  Saudaraku, inilah pembelajaran berkurban bagi generasi muda, generasi penerus, bahwa Budaya Islam mengajarkan kepedulian.  Kesan seperti ini akan tertanam abadi dalam memory anak anak, dan mereka akan menjadi seorang Hamba Allah yang rela berkurban pada gilirannya nanti. Ayat al-Quran tersebut menunjukan adanya anjuran supaya berkurban untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. yaitu dengan menyembelih binatang ternak. Ayat lain dalam surat al-Kautsar dinyatakan, sebagai berikut:

"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah, sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus" . (QS : al-Kautsar: 1-3).

Kebersamaan Jamaah Ustazd Sudarko memiliki parang khusus yang di gunakan untuk menyembelih khewan kurban.  Parang itu disimpan, dan kini dipakai setahun sekali.  Parang di asah, setajam tajamnya, agar dalam memotong jangan sampai terjadi pen dzolimi terhadap khewan kurban dengan parang tumpul. Khadimullah lainnya telah menyiapkan lobang untuk menampung aliran darah.  Sebagian panitia menyiapkan tali tali guna menggantungkan khewan pada waktu di sayat kulitnya. Alhamdulillah, warga kampong ku memang luar biasa.  Semua kompak, dari Pengurus Masjid, Ketua RW, 11 RT dan Ibu Ibu sampai Bapak Polisi dari Polsek Ciracas semua bergabung menunaikan kewajiban ber kurban. Kebersamaan ini mengisyaratkan bahwa warga menyadari untuk kebaikan itu akan memberikan nuansa silaturahmi mengeratkan kekariban antar  sesama warga. Semua dipersiapkan dengan baik.  Nanti sore, daging itu akan didistribusikan kepada para dhuafa.  Ratusan mustahik dari seluruh penjuru kampong terdekat  akan berbaris tertib, Insya Allah semua mendapat bagian. salam salaman PenaKawan PenaSaran PenaSehat tEdE Komseko, 11 Dzulhizah 1433 Hijriah

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun