Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sister City Rangkat n' Planet Kenthir

19 November 2010   23:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:27 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_75884" align="alignleft" width="614" caption="TUGU TOBAT"][/caption] [caption id="attachment_75972" align="alignright" width="300" caption="Menara rangkat village 'n planet kenthir"]

1290244655120196321
1290244655120196321
[/caption] Perpaduan yang menawan antara dua desa, saling mengisi dan saling melengkapi antara desa rangkat dengan planet kenthir.  Persaudaraan dua desa ini dalam bentuk saling mengangkat menjadi saudara perempuan atau  lebih populer dengan sebutan sister city. Penanda tanganan piagam sudah dilakukan 400 tahun lalu atau tepatnya  abad ke XVI, ketika negara tetangga mulai didatangi belanda yang katanya mencari rempah rempah ehc tahu tahu malah menjajah. Dua desa tidak bisa dijajah, karena belanda takut terkena 2 kutukan, kutukan keurunan dan kutukan bencana .  Didesa rangkat ada kepala suku yang sakti madraguna keturunan baduy dalam demikian pula di planet kenthir bermukim seorang ketua suku yang rada gila atau lebih senang di juluki ragile.  Belanda pernah coba coba menjajah, namun mereka lari terbirit melihat penampilan seram dan menakutkan dari kedua kepala suku ini. Tugu tobat Gubernur Djenderal Kompeni VOC  Blondo Daendels si tokoh rodi anyer - panarukan tobat langsung  minta ampun dan maaf kepada ketua suku sister city, cozs' pernah berbuat lancang mencoba coba memasuki wilayah hukum desa keramat ini tanpa izin, dan sebagai tanda bukti welas asih Daendels mempersembahkan dua tugu peringatan yang dinamakan tugu tobat belanda. Monumen sister city yang dipaterikan dalam piagam bersama  diletakkan diatas tugu tobat belanda di masing masing pelataran halaman balai desa.  Piagam terbuat dari sepuhan emas 40 karat, dihujamkan kebumi dalam bentuk tugu nasional setinggi 300 meter dari perdalaman laut.  Kalau di negara sebelah ada Monas, maka tugu tobat belanda di  sister city ini lebih anggun, cantik, manis dan super modern dan merupakan icon dunia selain menara eifel paris, big bens london dan menara pisa roma. visit rangkat 2011 Terkait dengan visit rangkat 2011 yang sudah diumumkan di TV  Internasional CNN, BBC dan Al Jazaera dan TV Lokal rangkat, ketua suku planet kenthir sebenarnya agak protes keras, karena ide pariwisata dunia itu tidak dibicarakan kepada saudara sendiri sesuai dengan isi memorandum of understanding sister city. " Lupa ", itu saja jawaban gampang dari ketua suku desa rangkat ketika menerima telepon langsung dari Mr. Ragile. " yo wis nanti tahun 2012 visit planet kenthir yo, tak promosikan habis habisan di visit rangkat 2011, " bujuk Mr. Yayok yang mempunyai IQ  pas-- pasan, namun bangga menjadi keturunan generasi ke IX suku baduy dalam. Planet kenthir ngotot mau pesan 50 persen dari lahan pameran visit desa rangkat untuk mempromosikan planetnya, menurutnya  sebagai sister city tentunya permintaan ini wajar adanya " kita kan bersaudara kandung ". Mommy sebagai Bu Kades MBK atau embeka agak tersinggung atas inrevensi keterlaluan dari planet kenthir itu , namun karena  mengingat love story nya dulu dengan ayang ragile (kasih tak sampai, cinta segitiga dengan shabrina shelby)  maka permintaan keterlaluan itu bisalah disetujui. bersambung .........

Jakarta, 20  Nopember 2101

06.30

posting ke 98

Thamrin bin Dahlan ibnu Affan

kompasianer : 19082010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun