Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rebana Anak Kolong, Siapa Takut ?

19 Juli 2014   22:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:52 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_316012" align="aligncenter" width="529" caption="Tampilan Perdana  (Dok pribadi/td)"][/caption]

Ramadhan 1435 membawa berkah.

Inilah untuk pertama kali Group Rebana Remaja Masjid Jami An Nur  tampil di muka public. Tampilan para pemula ini dilaksanakan dalam rangka menyambut gembira Ramadhan.   Manajemen Pusat Grosir Cililitan (PGC) mengadakan Lomba Hadrah dan Marawis pada hari Ahad 13 Juli 2014.  Pukul 13.00 setelah menegakkan Shalat Dzhuhur kami berangkat menuju Mall di kawasan Cililitan Jakarta Timur.

7 remaja penabuh rebana dan 2 orang vocalis berseragam baju koko dan kain sarong hitam serta bekopiah haji warna putih telah siap tampil. Mobil angkot sumbangan dari Haji Sudiman telah siap mengantar Tim Hadrah Remaja RW 05 di damping oleh 3 Ustazd dan 1 orang Manajer.

Awak  dalam kapasitas Kahdimullah bertindak sebagai manajer untuk memberikan dorongan moral kepada para remaja. Ustazd Fadil, Ustazd Ade Pranata dan Ustazd Ali telah melatih anak anak ketika dua hari lalu mendapat undangan untuk mengikuti Lombah Hadrah.  Menurut Ustazd Fadil,  imam rawatib Masjid Jami An Nur anak anak sudah mantap, tinggal memoles mental bertanding aja.  Terus terang group rebana ini baru setahun terbentuk.  Keinginan Khadimullah Masjid Jami An Nur untuk memakmurkan Baitulllah tergerak mengingat belum begitu banyak anak anak remaja aktif di Masjid yang berada di lingkungan Polsek Ciracas.

Maka dicarilah sponsor untuk membeli alat peralatan rebana yang harganya lumayan mahal.  Komisaris Jendral poliisi Drs H Anton Bahrul Alam, SH kami surati dengan berharap beliau berkenan menyumbangkan satu set rebana.  Alhamdulillah gayung bersambut, Bapak Anton yang saat ini menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Polri serta merta memberikan infaq untuk pengadaan rebana.  Pergilah kami ke daerah tempat penjualan rebana di depan Masjid Al Hawi Cililitan.  Dana yang disumbangkan Pak Anton yang  sering singgah di masjid kami cukup untuk membeli 6 rebana kecil dan 2 rebana besar .

Sejak itu mulailah anak anak di rekrut untuk latihan.  Ustazd Agus dari Masjid Kampong Tengah kami minta untuk melatih anak anak.  Latihan seminggu 2 kali mulai dari nol. Kesabaran Ustazd pelatih di damping ustad local mengajarkan kepada remaja cara memukul rebana patut diacungkan jempol. Alhamdulillah setelah berlatih beberapa kali, maka pada setiap malam Jum’at anak anak mulai tampil mengiringi pembacaan Rawi Nabi Muhammad SAW.  Walupun belum begitu lancar tepokan anak anak, namun paling tidak Masjid Jami An Nur mulai bergema suara keras yang mengundang anak anak lain untuk hadir.  Anak anak yangh tadinya berlari lari bermain di halaman Polsek berkerumunan menyaksikan teman temannya memukul kulit kambing itu dengan alunan suara yang mendayu dayu memenuhi baitullah.

[caption id="attachment_316014" align="aligncenter" width="579" caption="Anak Kolong, siapa takut  (sumber dok pribadi/td)"]

14057565641052053542
14057565641052053542
[/caption]

Siap Bertanding

Setibanya di PGC, kami mengambil nomer undian. Undian nomer 10 kami terima dengan berbesar hati, artinya anak anak akan melihat dulu bagaimana penampilan Group Rebana dari masjid lain.  13 Group Hadrah dan Marawis terdaftar, satu persatu tampil dengan gaya dan suara yang beragam. Awak lihat anak anak  mulai kecil hati bersebab grogi melihat begitu hebatnya tampilan rebana dari masjid sebelah. Maklum inilah pertama tampil dimuka umum dalam lomba memperebutkann hadiah dalam rangka memeriahkan Ramadhan.

Kami sebagai pembimbing memberikan semangat kepada anak anak.  “Jangan gentar,  kalian bisa”.  Syahrul sebagai vokalis rebana berdesis dengan suara keras berteriak : “ kita sudah sampai disini harus tampil maksimal”. Remaja lain tergugah, masa anak kolong takut tampil, siapa dulu dong anak Bapak polisi,  masa’ kita gentar.  Ya ketika giliran tampil tiba, Subhanallah suara keras vokalis diiringi tabuhan rebana yang kompak membuat seluuruh penonton di lantai 3 A PGC bertepuk meriah.  Anak anak semakin semangat, tanpa terasa 2 buah lagu dengan durasi 15 menit dituntaskan.  Tampak 2 orang Juri mengacungkan jempol tanda salut atas penampilan perdana Group Hadrah Masjid jami An Nur.

Demikianlah salah satu upaya dari Khadimullah Masjid Jami An Nur dalam memakmurkan Baitullah.  Pembinaan generasi muda sebagai penerus penegak Syiar Islam harus benar benar disiapkan dengan serius.  Pembinaan ramaja tidak bisa secara instan, diperlukan waktu panjang agar anak anak terbiasa bermain dan mengaji di masjid sehingga mereka cinta kepada Rumah Allah.  Tampilan perdana Group Rebana paling tidak telah menembah rasa percaya diri anak anak.  Mereka  siap tampil di event event Lomba lain dengan pengalaman yang sudah dimiliki.  Berdasarkan pengalaman tersebut Remaja Rebana semakin semangat berlatih untuk meningkatkan  ketrampilan  agar di lain waktu piala demi piala bisa dipersembahkan untuk masjid mereka.

Salam salaman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun