[caption id="attachment_318827" align="aligncenter" width="574" caption="Dokumen TD"][/caption]
Hari itu Nenek Uyut Azka memerlukan taxi untuk mengantarkannya ke Rumah Sakit. Nenek mengikuti Program Fisioterapi sebanyak 7 kali untuk memulihkan kesehatannya terutama sakit di bagian punggung. Jasa Satpam komplek digunakan untuk memanggil taxi. Tak lama berselang kendaraan berargo itu telah tiba di depan rumah.
Sembari menunggu Nenek dan Istri yang akan mengantar bersiap siap, awak menyapa sang driver.  Oh My God, sopir taxi itu seorang wanita. Wanita ber hijab pula. Naluri keingin tahuan (Penasaran) awak segera naik ke voltage 95 terutama ketika sering tersiarmya masalah hijab akhir akhir ini.
Wanita itu bernama Novita , sopir dari salah satu taxi di Indonesia. Novita bercerita bahwa dia telah 2 tahun mencari nafkah di bidanng jasa transportasi khususnya di taxi. Novita mengatakan dia bersikukuh menggunakan hijab walaupun manajemen taxi melarang. Hijab Novita sempurna serasi dengan warna taxi serta bersepan panjang menutupi seluruh aurat.
"Saya merasa sangat nyaman menggunakan hijab" Hijab ini melindungi saya, lebih lanjut Novita menjelaskan. Pekerjaan ini penuh resiko bagi seorang wanita, namun dengan ber hijab saya di proteksi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa sesuai dengan janjinya, bahwa berhijab itu sesungguhnay melindungi dari segala macam marabahaya.
Novita menjelaskan di pool tempat bekerja ada 10 wanita sopir taxi yang berhijab. Terdapat 150 sopir wanita di 48 pool di Jakarta yang mencari nafkah sebagai sopir taxi . Sabagiann besar dari sopir wanita menggenakan busana sesuai dengan anjuran Agama Islam.
Novita single parent. Memiliki dua orang putra, salah satunya sedang mondok di pesantrean. Kebanyakan sopir taxi wanita berstatus singel parent dan selebihnya ada juga yang double gardant artinya suami istrri bekerja di jasa transportasi ber hawa sejuk ini.
Menggunakan hijab sekali lagi memberikan rasa nyaman dan aman. Tahu sendirilah penumpang taxi yang sangat beragam. Apabila seorang sopir taxi wanita belum menggunakan hijab maka ketahuan arah pembicaraan sang penumpang, demikian Novita menjelaskan. Pengalaman beberapa temannya berkisah: apalagi  penumpang itu dari makhluk berlainan jenis. Sebagian dari penumpang pria sepertinya banyak tanya ini itu yang patut diduga mmenjurus ke modus menggoda ibu ibu soipir ini.
Yes, Hijab yang dikenakan Novita adalah hijab produktif. Bekerja secara mandiri, mencari nafkah halal untuk menghidupi keluarga dalam rangka membesarkan serta mendidik anak anaknya. Inilah perjuangan seorang Wanita Indonesia yang patut di apresiasi oleh kita semua. Walaupun perkerjaan ini mayoritas dilakukan oleh kaum pria, namun wanita bisa juga melakoninya dengan syarat dia memproteksi dirinya sendiri dengan mengenakan hijab.
Novita bersikukuh menggunakan hijab walaupun pihak manajemen tidak mengizinkan. Paling paling nanti rekan saya, sopir taxi lelaki justru akan membela kami sebagai teman seprofesi. Novita pernah di panggil oleh manajemen tentang hijab yang di kenakannya ; berupa teguran. Alasan manajemen melarang menggunakan hijab karena para pengguna jasa banyak orang asing yang mungkin agak aneh melihat seorang sopir berkerudung.
Awak pernah menyaksikan di kota Teheran negeri Syah Iran, wanita menjadi sopir taxi. Taxi yang di sopiri wanita negeri gurun sahara ini khusus untuk penumpang wanita, jadi aman lah. Novita justru sering mengantarkan tamu dsri manca negara dan dia mampu melayani dengan baik sehingga mendapat respon  positif yang berbuah bhagsis (tip) halalan thoyiban.
Penasehat, Penakawan, Penasaran
Salam salaman
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H