Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Merajut Jurang Pemisah

9 September 2014   21:58 Diperbarui: 9 September 2015   07:43 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_323028" align="aligncenter" width="473" caption="sumber : zertube.com"][/caption]

jurang itu sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala

ditengah kita nan berbangsa dan bernusa

jurang pemisah budaya

jurang takdir manusia

yaitu perbedaan

beragam beda

beda agama

beda suku

beda ras

beda antar golongan

 

jurang itu dulu belum terlalu menganga

namun ketika waktu berjalan

anak bangsa semakin pinter

nafsu angkara murka mulai berkarya

disosong politik tanpa etika

maka,......

jurang itu semakin menganga

jurang semakin lebar semakin dalam

 

sebenarnya tuan nyonya

jembatan penghubung telah dibangun seusia sang jurang

jembatan kebangsaan

itulah Pancasila

soyogyanya Pancasila itu benda mati

hanya seonggok kertas atau lambang didinding


semua terpulang kepada sosok

manusia indonesia

nan seharusnya di teladani pemimpin amanah

menjadikan Pancasila sakti mandra guna

perekat anak bangsa


namun ketika para  pemimpin saling bertikai

mengutama kemauan sendiri

aura kekuasaan mengemuka

maka

negeri porak poranda

jurang  semakin dalam

jembatan nyaris putus

jembatan berbelit hutang ber piutang budi

tali temali jembatan semakin terurai

ketika pemilu usai

sanggupkah dikau merajut jurang itu , tuan

sanggupkah ...?

 

 

Salam salaman

TD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun