Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Lagi Benturkan Rakyat dalam Pilkada Langsung

25 September 2014   18:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:33 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1411615070924784107

(Sumber : Lensaindonesia)

tuan nyonya di menara kubah senayan

hari ini putusan pilkada di rusuk anda

keputusan bernuansa kesatuan

ataukah keputusan bergelimang kekuasaan

pikirkan rakyat, sekali lagi pikirkan rakyat, tuan nyonya

pilkada langsung sudah banyak menelan korban

rakyat dibentur kan

rakyat terpecah

jiwa dan harta punah sia sia

rakyat terbelah dua atau tiga

bentrok massal terjadi dimana mana

suasana damai terkoyak renta merana

ancaman serius  persatuan Indonesia

'krna menuruti ambisi tahta

nan berbuah harta, wanita dan kuota

dan konon permata



biarkan dewan memilih kepala daerah

serahkan tanggung jawab amanah

toh mereka perwakilan kita

sesuai amanah pancasila



yes, mari membangun daerah

alihkan apbd pilkada untuk sarana prasarana

jangan ganggu lagi ketentraman anak bangsa

biarlah mereka bekerja

bantulah mereka

jangan jangan lagi negeri ini terbelah

persatuan mahal bernilai nusantara



tuan tuan di senayan sana

keputusan anda memeluk masa depan anak negeri

biarlah pesta demokrasi itu sekali lima tahun saja

ketika pemilihan presiden langsung



hentikan pesta nan  bertabur duka

pesta langsung pilkada tiada bermanfaat guna

memporakporanda persaudaraan antar warga

memicu dendam nan tak laik antara sesama

dendam nan berkepanjangan berujung nestapa



pilkada demokrasi dewan lebih bijksana

hemat anggaran

aman benturan

dan 'kan terpilih pemimpin amanah

putra terbaik  daerah

bebas dari korupsi dan balas jasa

inilah pilihan terbaik bangsa

saat ini dan puluhan tahun kedepan

sembari mendewasakan rakyat dalam pelajaran demokrasi

ketika kesejahteraan berkeadilan merata

ketika pendidikan di atas rata rata



Salam salaman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun