Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Koalisi Sapu Bersih [KSB]

13 Oktober 2014   21:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:11 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_328892" align="aligncenter" width="418" caption="[sumber : panoramio.com"]"]"][/caption]

KSB

sapu  terbuat dari himpunan lidi kelapa

digunakan untuk membersihkan jalan raya

mamanya sapu lidi

*******

ada lagi satu jenis sapu

sapu bersih

bukan untuk menyapu jalanan

tapi,...

satu istilah ketika berpeluang memborong semua

atau

mengambil semua yang ada

apatah dibelakang, disamping dan dimuka

semua dipindah kuasa

********

ada lagi sapu nenek,

juga dari pelepah lidi kelapa

berkait hikayat nenek sihir katanya

mampu membawa terbang si empunya ke cakrawala

sembari menebar mantera

*********

satu lagi sapu jagat

satu lagi sapu tangan

berhimpunanlah hai para sapu

membentuk koalisi

berilah nama koalisi sapu bersih

disingkat KSB

********

siapapun boleh bergabung

termasuk siapa saja nan  tidak terdaftar di KMP dan KIH

apakah dia tukang sapu

apakah dia tukang tukang lainnya

adakah mahasiswa suka

dan rakyat semesta buta politik

atau partai partai yang kalah

siapa saja

*******

KSB

bisa jadi diperkuat  KPK, BPK dan LSM

'ntuk penyeimbang KMP dan KIH

kalau boleh,....



Salam salaman

TD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun