[caption id="attachment_346089" align="aligncenter" width="550" caption="Masjid Jami Al Ma"][/caption]
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta menetapkan Masjid Jami Al Ma'mur sebagai Cagar Budaya. Kondisi asli masjid tetap dipertahankan sebagai bukti asset budaya bangsa. Perkembangan perkotaan metropolitan tidak akan menggusur Masjid Jami Ma'mur karena keberadaan Baitullah ini merupakan bukti sejarah perjuangan umat Islam di masa penjajahan Belanda.
Jumat 9 Januari 2015, dari rumah sudah berniat akan shalat maghrib di Masjid Jami Al Ma'mur Jalan Raden Saleh Cikini Jakarta Pusat. Sore itu bada maghrib berjanji dengan shohib Alumni PSKTTI Pasca Sarjana UI untuk bersilaturahim di Restoran Timur Tengah Aljazeerah.
Alhamdulillah niatan terkabul, ketika azan maghrib di kumandangkan awak telah tiba tepat di depan masjid. Sejenak mengambil foto dari seberang jalan ketika matahari senja memasuki peraduan. Sungguh indah pemandangan sore itu, cahaya temaran merah jingga di tepis awan biru menambah keharuan betapa indahya ciptaan Allah SWT.
[caption id="attachment_346090" align="aligncenter" width="528" caption="Salah satu Cagar Budaya Pemda DKI Jakarta (dok.td)"]
Kembali terkenang ketika memasuki usia pensiun, awak muhibah ke 40 masjid selama bulan ramadhan. Baitullah dimuka bumi menjadi saksi abadi kehadiran umat ketika meninggalkan bekas di masjid. Apalagi Masjid Jami Al Ma'mur termasuk salah satu masjid tertua di Indonesia. Didirikan 150 tahun lalu tepatnya tahun 1860 di tepi kali Ciliwung dekat Rumah Sakit Cikini.
Shalat berjamaah kloter ke - 2 bersama jamaah dari Singapore Mr Ilyas with his son. Setelah itu nampak jamaah mendengarkan tausyah yang disampaikan oleh ustazd. Sambil beramah tamah dengan turis tetangga, Mr Ilyas membantu awak mengambil dokumentasi foto pada view ditengah ramainya transportasi melintas di jalan raden saleh.
[caption id="attachment_346091" align="aligncenter" width="498" caption="Meninggalkan Jejak di Baitullah (dok.td)"]
Alhamdulillah Allah SWT memberikan kenikmatan Iman dan Islam dan yang tak kalah penting nikmat sehat walafiat sehingga kita mampu menggunakan kesempatan dan waktu guna semata beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Santai Berjalan kaki di trotoar sekira 5 menit akhirnya tiba di Restoran Aljazeerah, ternyata beberapa shohib telah tiba terlebih dahulu. Ahlan wa sahlan shohib, silaturahmi membawa rejeki dan panjang umur.
Salam salaman
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H