Kejutan sebagai kekuatan
Penonton tertawa gelak menyaksikan lakon waria. Inilah sisi hiburan yang diselipkan produser sebagai bumbu penyedap. Satpam apartemen menjadi bulan bulanan waria ketika Riky mencoba mencari alat bukti di tempat kejadian perkara (TKP) dalam rangka membebaskan ayahnyan dari tuduhan pembunuhan. Kegoblokan oknum satpam sudah mencapai titik terrendah ketika menjawab pernyanaan dengan selalu meneruskan pertanyaan itu kepada temannya. Saking gobloknys dia tetap gelagapan ketika di tanya bagaimana bunyi sila ke - 4 Pancasila.
Ray Sahetapy, Donny Damara dan Rudy Salam merupakan jaminan kepiawaian aktor kawakan. Rizky Nazar memerankan sosok anak muda idealis putra seorang politikus boleh dikatakan tidak kikuk berdialog dengan aktor senior. Ketika Rizky menjawab pertanyaan ayahnya , kemana dia akan kuliah setelah lulus SMA, dengan lantang menjawab bahwa dia akan pergi mengabdikan diri sebagai guru di pedalaman Papua. Ayahnya memaksa maka terjadilah dialog : "saya akan mengikuti arahan papa, tetapi tolong jawab dulu pertanyaan , dimana saya sekolah selama ini?". Sang ayah terhenyak tidak bisa menjawab. Hebat inilah tampilan kesibukan luar biasa politikus nasional sehingga dimana anaknya sekolah beliaupun tidak paham.
Saya tidak akan menghabiskan kenikmatan calon penonton sebelum menyaksikan SDP. Namun secara pribadi saya menemukan nilai nilai kebenaran dalam perjuangan pengacara hukum dan dua orang anak muda idealis. Dan terakhir saya mendapatkan dua kejutan luar biasa dari sutradara setelah di “isi” dengan logika politik diawal film. Surprise itu berhasil menyentakan penonton ketika menyaksikan adu debat calon presiden di televisi beberapa hari menjelang pemilu. Inilah kekuatan luar biasa SDP, melawan logika, salute.
Ketika usai nobar , disalah satu pojok resto dengan berbinar Ibu Celerina Porduser SDP dari Mahaka menerima salam salaman dari sobat kompasianer. Objektif, bentuk apresiasi itu disampaikan karena memang sesungguhnya Film bergenre politik ini memenuhi persyaratan untuk di unggulkan. Bukan saja karena tepat waktu ditengah karut marut suasana poltik pasca pemilu, namun relevan juga dengan adanya pertikaian antara penegak hukum,. Semua ada disini seperti iklan salah satu produk. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ada disini dalam bentuk fiksi ya sekali lagi hanya dalam dunia maya terinspirasi dari fakta KKN di dunia nyata.
Itulah antara lain keunggulan 2014 SDP. Siapapun warga Negara Indonesia, apakah dia politikus, pemuda, atau rakyat biasa, anda layak menyaksikan Film ini. Anda akan menemukan jawaban dari beberapa pertanyaan yang selama ini mengambang di alam pikiran masyrakat. Politik itu memang keras namun kebenaran adalah pengawal setia yang akan selalu terkuak disaat yang tepat. Nah Siapa Atas Presiden yang di maksud di film ini, maka jawaban ada pada diri anda sendiri karena akan perbedaan persepsi seperti ketika saya tanyakan kepada sesama kompasianer di acara nobar. Misterius.
Salam salaman
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H