Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

20 Kompasianer dan 5 Admin Kompasiana dalam Sebuah Pertemuan (Tak) Bermutu di Cisarua

1 Juli 2019   12:57 Diperbarui: 1 Juli 2019   13:09 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di teras Villa Betawi, menunggu Windhu, Dewi Puspa dan Admin Kompasiana. Foto: dok Rahab

Bozmadyang Rahab Ganendra pun perlu mengabdikan momen dengan cameranya. Bahkan ia perlu menambahi apa yang diutarakan Yon Bayu, sang provokator di kalangan admin Kompasiana. Sampai bersurat cinta segala atas artikelnya yang judulnya diubah. Juga setelah Isson Khairul ikut menggugat. Kenapa untuk masalah ekonomi nggak lagi mencuat di Kompasiana. Atau perihal life style yang mestinya bisa bisa banyak dieksplore. "Sehingga logo BRI yang kecil amat dipasang di Kompasianival," papar redaktur majalah wanita Femina Grup belasan tahun lalu. Artinya, itu kurang nyerap masuknya hepeng ke Kompasiana. Lah, nyumbang saran? Itulah watak Isson. Banyak ide yang kerap dilontarkan.  

Rahab yang masih mengenakan helm, (baca: plontos) dan bercelana pendek maju. "Saya nggak ngomongin konten. Sebab sudah diwakili Bang Isson dan Mas Yon. Tapi ini soal komunitas," ujar Bos KPK dan Best Fiksi 2014 yang menyebut Kompasianival 2014 di TMII sebagai acara yang guyup, meriah dan gayeng. Persis acara halal bihalal sesungguhnya bermutu ini. Kalau tidak, masak baru hitungan kedua acara Kompasianer dijabani Admin Kompasiana. Masalah serius, kan?   

"Nah, itu urusan Kevin," sela Nurulloh.

Singkat acara pertemuan admin Kompasiana dengan para kompasianer di Villa Betawi itu, memang kurang bermutu karena menjadi berantakan atawa molor. Mengingat macet, sehingga pertemuan menjadi singkat. Itu sebab, komandan di K kini menyebut perlu diadakan serupa lagi. Admin akan hadir dan bisa menyumbang. Sehingga Kompasiana sebagai ladang dan pertemuan gagasan -- terutama lewat tulisan -- dengan berbagai ragam tema lebih eksis dan bermutu. Percuma menyandang nama besar KOMPAS. Jika perlu acara-acara nangkring dengan institusi kelas kakap dan masih menghadirkan Menteri sebagai nara sumber berjalan seperti tulisan saya empat tahun lalu: Kalau ingin Bertemu dengan Menteri, Cukup Menjadi Kompasianer. ***

#guekompasianer

#silaturahmikompasianercisarua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun