"Aaaah...."
"Jadi...."
"Apa?"
"Ya, itu sebab aku menebak begitu."
"Kalau saya anak...."
Aku mengangguk.
Pengeras suara dengan suara sember, mengumumkan: Bis B 9721 AK dari Jakarta akan melanjutkan perjalanan.
Aku membayar makanan enak siang itu sesuai kertas potongan bungkus rokok dibalik: Rp. 15. 000.
"Kalau ketemu orangtuaku itu, sampaikan, kalau anaknya di Jonggol sekarang hanya seorang penjual warung nasi desa." Ia tampak sendu.
Aku menempelkan telapak tangan ke dada. Kubungkukkan secara hormat.
Sang wanita cantik entah sudah berkeluarga atau belum itu tersenyum penuh harap.
***
AP, Jonggol 23/9/18
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!