"Yang jelas bukan artis."
"Lebih dari itu."
"Lebih dari itu?" mengernyitkan kening.
Aku menelan ludah. Wanita ini begitu mengingatkanku. Pada anak yang ingin mendirikan negara di Jonggol.
"Kayak anak ...."
Ia menggigit bibir bawahnya. Menunggu. Dan gelisah.
"Maaf, saya ...."
"Tak tahu asal-usul ayah sendiri?"
Ia melotot kaget.
"Kenapa nebak gitu, Bang?"
"Aku pernah beberapa kali mendampingi orang yang wajahnya sembilan puluh dua setengah persen mirip teteh."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!