"Teteh asli sini?"
Ia mengangguk.
"Hmmm ...."
"Kenapa, Bang?"
"Wajahnya ...."
"Ya, begini. Hanya memiliki warung kecil."
 Aku manggut-manggut.
"Wajah desa, ya Bang?"
Aku menggeleng cepat.
"Trus?" ia menatapku.
"Malah mirip ...."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!