Lumayan lama kami bergaul. Namun setelah ia menikah, dan lebih tingggal di rumah istrinya di bilangan Jakarta Pusat -- sementara rumahnya di Bekasi "ditinggalkan". Sehingga ia yang tidak berkerja secara organik, menulis untuk beberapa media. Atau sempat menjadi humas di IKJ. Juga ikut mengelola biro travel. "Sam menjadi orang rumahan. Mengajari anak-anaknya mengerjakan PR," kata Bang Amarzan, berulangkali.
Itu pilihannya, seperti kata Bung Smas yang juga meninggalkan menulis novel di Gramedia dan lebih memilih menulis skenario televisi. Rumah Bung Smas kerap disinggahi SNM. Hingga beberapa waktu lalu saya bertemu dengan Didang mengerjakan sebuah majalah dan menyinggung Snm. Ujungnya, ia WA saya tengah malam mengabarkan "serangan jantung" yang menerpanya hingga menghembuskan nafas terakhir. Berita mengagetkan.
Selamat jalan, SNM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H