Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ditegur Tuhan

25 Desember 2017   11:57 Diperbarui: 25 Desember 2017   13:26 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang ditegur Tuhan? Andi Agustinus alias Narogong. Makhluk ciptaan Tuhan yang satu ini menyadari dan gegas mengakui kesalahannya. Dengan menyatakan telah diperingatkan oleh yang menciptakannya, clear.

Bahwa ia sebagai terdakwa dan kini menerima vonis atas dirinya: 8 (delapan) tahun dan denda satu miliar rupiah atas pekerjaannya sebagai orang korup dalam soal KTP-El berjamaah.  

Tak ada perlawanan. Justru ia menyadari telah ditegur Tuhan, dan mengakui kesalahan jalan bengkok itu, selama ini. Sekaligus meminta maaf kepada rakyat yang tak pernah membayangkan uang bergepok-gepok jumlahnya.  Sebuah sikap ksatria. 

Karena jumlah uang yang dimainkan bersama dengan sejumlah nama, dan termasuk Setya Novanto mencengangkan: 2,3 triliun setara dengan Bandara internasional Kertajati, Majalengka, Jawa barat yang hampir jadi. 

Serta sejumlah nama yang (mungkin) diharapkan seperti dirinya: menerima teguran Tuhan dengan ikhlas untuk menjalaninya.

Alangkah indahnya.

Jalan yang diambil dan ditempuh Andi Narogong indah, dan bisa menjadi jalan lurus untuk ditiru, terutama, Setya Novanto. 

Kenapa Setnov? Ia pernah menyandang gelar ketua umum partai besar dengan beringinnya yang sedang rontok di musim penghujan Desember ini. Plus ketua DPR yang oleh koleganya kerap dimintakan sebagai "yang terhormat". Sehingga jangan main-main kalau ada yang berani menyebut biasa-biasa saja.

Setnov, bisa disebutkan sebagai pemain norak dengan akting sakitnya. Juga penulis skenario dan sekaligus sutradara kampungan. Hingga menabrakkan kendaraan atas perintahnya, dan membenjolkan jidatnya segede bakpao atas bisikan pencatat skripnya. 

Lalu adegan retake dua puluh kali, di sini betapa tak bisa aktingnya dia, menyatakan mencret dalam sidang pengambilan scene pertama. Pret! Pret! (Catat, dua puluh kali).

Jalan indah Andi Narogong (dengan menyandang gelar: Justice Collaborator, JC) telah benar. Ditegur Tuhan, dan ia segera menekuk leher hingga kepalanya tunduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun