"Kan kamu yang minta. Biar diuyek-uyek jari-jemarimu."
Ia tertawa. Khas mojang. Ah, ndak tahulah. Apa benar semacam itu tawa mojang di tanah Sunda sana.
"Kau memang PKI."
"Hah."
"Aku ding."
"Hah! Jangan main-main, atuh."
"Iya, aku Pancen Kangen Ih."
"Ooooo ...! Kamu Jawa sih."
Aku garuk-garuk kepala. Dengan kamera kuarahkan ke kucing putih yang tiduran di dekatku.
***
AP, Minggu 24/9/17
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!