Cerita Minggu Pagi 40
RITA termangu. Duduk di bangku Taman dengan bunga-bunga bermekaran, ia gamang membayangkan pertemuan kali ini. Karena Sam akan datang ke acara resepsi pernikahan Zul sahabatnya dengan Siti, istrinya.Â
"Eh, Bang ...!"
"Kaget, ya?"
Gadis berambut panjang itu mencoba tersenyum. Disusul dengan keheranannya, karena Sam tahu di mana ia duduk di bangku taman. Memang tak jauh dari gedung yang digunakan acara perhelatan Zul.
"Kita pernah singgah dan tiga kali pertemuan di sini, kan?"
Rita mengernyitkan kening. Namun ia segera mengangguk. "Siti mana, Bang?"
"Di hotel?"
"Kenapa tak diajak serta?"
"Ini belum waktunya. Aku sempatkan nemuimu di sini."
"Jadi?" Rita menahan heran.
"Ya, aku memastikan saja. Kalau kau akan hadir di acara pernikahan Zul, teman kita?"
"Siapa bilang?"
Kali ini Sam yang terkejut.
"Memangnya?"
"Memang harus ya, Bang?"
Sam diam. Rita tepekur, kepalanya ditekuk. Suara gemerisik daun pagi cerah dan burung di kejauhan.
Tak jauh sepasang mata memandang dengan pipi basah. Lalu ia berlari menuju hotel. ***
 AP, 23/7/17
