Jogja ...
Jogja ...
Jogja istimewa...!
TIAP peristiwa ada kisahnya: yang macem-macem. Bisa mengundang seru, haru, sampai yang lucu-lucu dan mengundang mesem, senyum. Tak juga di ICD yang berlangsung di bawah terik sengat mentari Jogja pada Sabtu (13/5) itu.
Sebelum memasuki gerbang bekas Pasar Burung itu, ah itu sebab banyak kabar bersliweran, kupotret gerbangnya. Ada ICD bertengger persis dengan Pasar Ngasemnya yang sudah kusambangi bertahun lalu.
Dua pembawa acara kerap mengundang tawa. Terutama dari yang laki-laki: seronok dan energik. Lha, piye: kata-katanya yang kaya kerap mengundang senyum. Malah ada temen yang lagi PDKT dengan someone bilang: aku asik nonton pembawa acaranya, Bang. Halah!
Soal penampilan di stage: dari Bolang sampai ujungnya Jogja Hip Hop, sudah dilaporken temen-temen. Kayak apa remenya. Nah, kawulo mending ngambil yang rada-rada miring-miring. Ini bisa dilihat dari gambar yang kurekam secara snapshot atawa yang sering diucapkan bukan pacarku: candid. Bisa disimak.
“Mabok bae ...!”
Inyong, bahasa asli nJawane Pemalangan, melu-melu! Ikut gemuyu. Lha, lagi duduk manis dengan ngeliat-ngeliat wong Jogja sing santun – siapa tahu ada yang cantik, kan bisa dijadikan pacar dari kesahihan sebuah Kota Pelajar. Tapi yang ada kok Tamita kayak genderuwo eh ...kuntilanak ndeyan, kan wadon die! Meden-medeni, nakut-nakuti. Dengan bedak adem diraupkan ke wajah bulatnya. Klik, klik! Ikhwanul Halim sigap merekamnya.