Kompasianer Baru dan Langsung Menulis Buku

Peserta TWC 6 menjadi Kompasianer baru (dok Erni)

Untunglah pada hari ketiga, muncul komandan Kompasiana Isjet – Iskandar Zulkarnaen. Ia membagikan ilmu menulis, terutama kalau peserta TWC 6 mau menjadi Kompasianer serta menulis di Kompasiana yang anggotanya sudah 350 000 orang: di seluruh penjuru jagat. Sebuah tawaran, bahwa tidak sia-sia ikut acara workshop menulis di TWC. Alias tak percuma. Ndak asal nulis di blog sendiri, dan dinikmati oleh sedikit pengikut yang mengenalnya. “Gampang kok untuk menjadi Kompasianer,” sebut pria jebolan Pondok Pesantren Gontor yang dikenal penuh disiplin itu.

Dan jika sudah masuk sebagai warga di Kelompok Kompas-Gramedia ini, berarti hampir serupa dengan apa yang ditulis Mas Wendo di Palmerah Selatan 22, kompleks Kompas-Gramedia di mana saya pernah nyantrik di situ tiga puluh tiga tahun lalu. Ah, demikian singkat waktu berlalu.

p1220793-586b9b0e367b61a5071e8dce.jpg

Simak teks ini:

247. Apa maksud latihan seperti itu?

Maksudnya, agar kamu tanggap. Agar kamu sadar. Agar kamu mengerti bagaimana memulai sikap kreatif itu. Sehingga nanti kalau ada masalah, kamu sudah langsung mengambil sikap seperti itu. Sudah, jangan banyak tanya, mulai. Tutup buku ini, dan mulai.

Kutipan dari buku Mengarang Novel itu Gampang-nya Arswendo Atmowiloto di halaman 158 (Penerbit Gramedia, 2011) klop sekaligus  seperti menggoda peserta TWC 6. Dan sebelum hengkang dari Kawasan UNJ akhir tahun 2016 itu, telah menyerahkan hasil gojlokan tiga harinya. Menjadi Kompasianer, sekaligus akan punya buku: Bukan Guru Biasa!

Nah, menulis itu gampang, kan!

foto-foto: dok TWC 6

***

Angkasapuri, 3/1/2017