Jagadiri sebagai “asuransi tanpa beban” sudah membuktikan sebagai asuransi modern yang menggunakan online, dan kian berkembang. Penggunaan atau sistem digital ini, memang, membutuhkan peran aktif calon pemegang polis. Berkebalikan dengan asuransi konvensional. Di mana para agen mendatangi, merayu, menelpon dan memberikan blangko untuk diisi calon pemegang polis. Sedangkan di asuransi modern ini, cukup mengisi form dari gadgetnya. Jika sudah lengkap, maka dalam waktu singkat akan menjadi pemegang polis, setelah dikirimi jawaban dari Jagadiri, kurang dari dua jam. Tanpa ribet. “Memang kami menyasar pada usia sampai dengan empat puluhan yang melek teknologi digital,” jelas Priska Sari Kurniawan, Vice Presiden Strategic Marketing Head PT Central Asia Finansial.
Inilah sasaran sebuah asuransi modern, dan menggunakan teknologi digital atau online. Di mana Jagadiri terus mengembangkan diri di ceruk-ceruk insurance konvensional yang kerap belum memuaskan klien. Sedangkan bila ingin masuk ke asuransi Jagadiri gampang dan tak perlu agen yang kerap menyebalkan. Cukup dengan membuka website JAGADIRI.co.id PT Cetral Asia Financial (CAF). Pelajari, mana yang tepat dipilih untuk bisa mendapatkan polis cara online ini. Silakan dari 4 (empat) produk yang sudah ada dan melayani untuk: Kesehatan, jiwa, kecelakaan, dan unit link . “CAF Flexy link adalah kategori asuransi unit link, akuisisi ringan di mana hanya satu kali di awal kepersertaan dan tanpa medical check-up, dan satunan meninggal hingga seratus juta rupiah,” jelas Dr Dessy Kusumayati, Operation Director PT Central Asia Finansial sebagai nara sumber nangkring yang dimoderatori Nurulloh, Content & Community Editor Kompasiana ketiga kalinya di Bandung ini setelah dua kali di Jakarta.
Sinergitas orang-orang seperti Sanny dari pelaku soal digital dan asuransi Jagadiri yang lebih melibatkan peran aktif nasabahnya, akan menjadi bagian penting kemajuan dengan memanfaatkan teknologi. Sehingga kelak, produktivitas bangsa di negeri ini mencapai predikatnya sebagai bangsa besar dengan penduduknya per tahun 2016 sudah di angka 256, 2 juta jiwa. Sekaligus bangsa yang setara dengan bangsa dari negara-negara yang sudah wellinform terhadap teknologi, digitalize. ***