Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Selfie 6 Jam di Sail to Krakatau

3 Juni 2016   06:05 Diperbarui: 3 Juni 2016   06:58 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

krakato-selfieok-5750b98993fdfd590d9a6ab3.jpg
krakato-selfieok-5750b98993fdfd590d9a6ab3.jpg
Jeprat sana jepret sini pun tak pelak membuat perhitungan. Barangkali chip atau memorinya sudah penuh. Tak ada lagi cadangan. Sayang juga kalau momen-momen mereka sedang berselfie dibiarkan. Karena gayanya yang unyu-unyu, walau sebagian besar pesertanya orang dewasa. Hanya sebagian kecil yang anak-anak. Di samping menjadi model dadakan, dengan pose yang kadang ... seadanya. Meski ada yang niru adegan dalam film Titanic tak ubahnya DiCaprio-Winslet nan mesra itu.  Merentangkan kedua tangannya, dan senyum ke depannya yang memotret. Klik!

krakato-selfi7-5750b9e4ed9273ae0ecdeb48.jpg
krakato-selfi7-5750b9e4ed9273ae0ecdeb48.jpg
krakato-selfi8-5750ba4583afbd762cecbb93.jpg
krakato-selfi8-5750ba4583afbd762cecbb93.jpg
Lalu ada yang seperti menggunakan tongsis. Jenis ini, cukup banyak. Dan sebagian, mengacungkan dua jari, victory. Aha!

Para pramugari yang memang kinyis-kinyis pun tak pelak diseret untuk foto bareng. “Mbak, foto, dong!”

“OK!” sahut Iska.

“Giniiii ...!” sambung yang lain.

“Senyum ...!” ujar cowok yang membawa tongsis.

krakato-selfie5-5750baa256977330048b4573.jpg
krakato-selfie5-5750baa256977330048b4573.jpg
Klik! Eh, yang motret TS, hehehe.
Klik! Eh, yang motret TS, hehehe.
Ah, sebuah pelayaran mengesankan. Dengan memotret diri, dan dengan latar belakang kapal atau hamparan lepas. Dan puncaknya, meski sudah remang petang, ketika tiba di dekat Gunung Krakatau yang meletus tahun 1883. Mereka takjub. Banyak yang hening, seraya tak ingin kehilangan momen, bahwa pernah berkunjung ke Gunung Krakatau yang  menyejarah itu. Walau, memang, tidak sampai turun dan menjelajah ke gunung yang sebagian besar gundul. Persisnya, berpasir tak ditumbuhi pepohonan seperti yang berada di bawahnya, Anak Gunung Krakatau.

Gayanya itu, lho!
Gayanya itu, lho!
“Ayoooo ...foto dari sini!”

Sail to Krakatau ini, layak dilanjutkan. Yang kedua, ketiga dan seterusnya. Sebagai bagian wisata Bahari buah kerja Disbudpar Cilegon dan PHRI serta ASITA. Di samping media lokal: Banten Pos. TS dan Isson sebagai Kompasianer pun merasakan. Inilah saatnya punya program bagus dengan cantelannya: Krakatau. Bukan nama grup musik dengan vokalisnya Trie Utami. ***

Adegan ulang Titanic di Sail to Krakatau
Adegan ulang Titanic di Sail to Krakatau

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun