Pelayaran Pelabuhan Merak- Anak Gunung Krakatau pergi pulang memakan waktu 6 (enam) jam. Merek acaranya Wisata Bahari Cilegon, karena dalam rangka HUT ketujuh belas negeri kulon Kota Baja, Cilegon. Dengan bahasa keren Sail to Krakatau. Ya, ini yang pertama kali diadakan.
Acara malam Minggu (30/4) yang mengundang decak peserta yang umumnya belum pernah berlayar itu, menarik TS yang didampingi dua Kompasianer Kang Nasir dan Isson Khairul. Mereka menjadi berbaur, meski punya tiket berbeda: VIP dan ekonomi. Terutama saat mengambil posisi untuk selfie (swa foto) atau bergaya dalam sebuah pelayaran. Seperti biasa, ya para emak-emak dan putri-putri. Sebagian, memang mengenakan jilbab.
Dan benar. Mereka bak lebah berhamburan, ketika pintu belakang kapal dibuka. Gemeruduk masuk kapal sambil mengacungkan tiket yang dibawa. “Ini, Maaas ...!”
Lalu mereka bergerak menuju ke atas kapal. Di antaranya disapa bantu oleh Pramugari Kapal Saburu berbaju orange. Seraya menunjukkan ke mana peserta Sail to Krakatau itu mesti bergerak, sesuai dengan tiket yang dibeli. Ya, dibagi berdasarkan tiketnya. “Saya nggak tahu persis. Saya hanya bertugas di sini sebagai pramugari,” ungkap pramugari Iska DS yang hari itu didampingi sembila orang yang ...hm!
“Yang penting, jalan dulu!” kata Nana ASDP Merak sebagai tuan rumah di kapal besar yang sesungguhnya berkapasitas 5000 orang. Ya, dia orang penting di Pelabuhan Merak yang dua tahun terakhir ini berbenah hebat. Menjadi pelabuhan terbaik di Nusantara.
Karaokean kayak di mal-mal itu? Ada. Sehingga mereka asyik menyanyi sambil diikuti peserta lain. Mirip hall karaoke, terbuka.
“Ayo, Pak TS nyanyi! Dangdutan ....!” panggil Kang Nasir.
Waduuuh. Ndak, ah! Maka saya kabur, hehehe. Soal nyanyi kan urusan para diva, eh ... Kang Nasir yang memang jago ngibing walau tubuhnya mungil. Lebih bagus ke lantai tiga yang luas, dan bisa memandang laut lepas yang cuacanya bersahabat sore itu, kapal berangkat pukul. 15.00 Wib.