Sepasang sendal Hotel, mewakili kami (foto-foto TS)
TENGAH malam, 29/4 kami tiba di Hotel yang tak jauh dari Terminal Bis Cilegon. Di pintu masuk salah seorang satpam menyapa kami. Dan kami langsung menuju lobi hotel berbintang empat itu. Rada lengang.
“Saya Thamrin Sonata ... kompasianer,” sebut saya mewakili Isson Khairul. “Ya, kami yang akan meliput Golok Day besok di Kantor Walikota.”
“O, atas nama Pemda Cilegon?” sahut resepsionis. Lalu ia mengutik sebentar komputer. Kemudian memberikan kunci untuk kami yang ditempatkan di kamar 331 di lantai tiga. “Silakan.”
“Nah, indah, kan?” ujar Isson ketika malam itu, sudah dini hari turun hujan. Kolam renang yang disinari lampu tak seberapa terang ditibani air dari langit. Sesekali kami lihat kendaraan yang posisinya di atas, melintas. Cilegon memang sibuk. Mungkin karena Pelabuhan Merak terhubung dengan Bakauhuni, Lampung yang tak pernah tidur. Dan malam hari, bis atau kendaraan besar sebagian (boleh) masuk atau melintas ke dalam kota.
Tidur cukup nyenyak walau takterbilang lama. Karena pada pukul 08.00 mesti gegas ke TKP Golok Day di JalanJenderal Sudirman yang menjadi pusat kegiatan HUT ke-17 Cilegon. Di mana adapusat kuliner, permainan tradisional anak, pertunjukan Wayang Golek, danmalamnya ada penyanyi Afgan – yang nggak menggoyahkan kami berdua untuk nengok.Terlalu sayang di daerah ujung kulon Pulau Jawa bila tak menikmati suasanaseni-budaya Cilegon khususnya. Maka, setelah mandi, kami sarapan ke resto, danmengambil tempat di luar. Dengan pemandangan kolam renang yang basah air hujansemalam.
Nasigoreng, omelet ... dan buah melon, pepaya cukuplah. Lebih penting lagi, ada jusyang bisa dipilih, meski saya lagi-lagi memilih jus jeruk. Hehehe. Vitamin Cini perlu untuk berperang sepanjang meliput acara yang akan ditabalkan sebagaipemecah rekor MURI: sebagai seribu golok dengan pendekar dari wilayah Cilegonyang memprakarsai acara untuk Banten.
“O, PakThamrin memang diplot dua hari stay di Hotel,” kata Hj. Heni Anita Susila,M.Pd, Kabid Disbudpar Kota Cilegon.
Waktumasih pagi, ketika kami meninggalkan hotel. Cukup untuk tidak ketinggalan kalauacara on time Golok Day. Kali ini, tak perlu kerja keras seperti dua harisebelumnya Cilegon Ethnic Carnival – di mana peserta berjalan 1,6 km denganpakaian beraneka kreasi. Tapi kali ini seribu golok akan dihunus ke langit.