Pada perjalanan pulang esoknya ke Jakarta, untuk naik kereta api di Cirebon, Didik bercerita tempat-tempat anak didiknya dalam cerita pendek bernuansa romantika, kelucuan dan kegemasan dari tokoh-tokohnya serta keharuan. Semisal anak didiknya yang mesti bersekolah dengan sepeda motor dengan jarak tempuh sekitar 12 km. “Sehingga kalau musim hujan, mereka kerap telat masuk sekolah,” ungkap Didik yang mengendarai mobil kecil, dan saya duduk di sampingnya.
Itu tak aneh. Karena kontur Kabupaten Majalengka yang berbukit-bukit. Sehingga di daerah Kecamatan Rajagaluh, berderet penjualan tanaman hias, dan bibit tanaman seperti mangga, belimbing, jeruk. Cukup terkenal. Persis seperti gunung yang dipapras untuk kemudian dibuat batu hias. Sebagian digunakan untuk bahan semen.
Salam, Kompasiana. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H