“Ceritanya aku lagi menulis ….”
“Cerpen, true story ….”
Lengan Tinton kutinju. Ah, aku biasa guyon dengannya. Ia teman Hen juga. Kami sama-sama di komunikasi. Dia kerja di Koran Bandung.
“Judulnya, kalau boleh usul ….”
“Apa?”
“Sabtu Malam Kusendiri.”
“Kok?”
“Kan memang ….”
Aku meninju lengan Tinton lagi.
“Eh, kalau nggak keberatan, kumuat di koranku Minggu depan. Tapi honornya kecil untuk ukuranmu.”
Aku menjentikkan jari.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!