namamu, ibu, yang kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu.
Â
bila aku berlayar lalu datang angin sakalÂ
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenalÂ
ibulah itu selendang bidadari yang berselendang bianglala
sesekali datang padakuÂ
menyuruhku menulis langit biru
dengan sajakku.
***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!