[caption caption="Berani tengkurab di bawah gajah? Waduuuh ...!"]
[/caption]BINATANG besar berbelalai itu berjalan dimik-dimik. Di atas punggungnya dua orang gadis pringas-pringis, dan sesekali tubuhnya bergoyang-goyang. Dan di tempat yang sama, agak jauh, seorang menceburkan diri. Byur. Berenang-renang kian kemari dengan Dolphin. Tawanya sesekali terlontar lepas.
Adakah sensasi yang lebih dari itu? Mungkin perlu ke Afrika nun di sana sekaligus ke Ancol. Kok? Karena bisa jadi hanya bisa didapatkan di dua tempat itu. Namun kalau menengok ke timur Surabaya, dan menempuh jarak 67,9 Km. atau 41,8 Km dari Malang Anda bisa mendapatkan dua acara naik gajah dan bermain-main dengan dolphin sekaligus. Ya, ke Taman Safari Indonesia II.
[caption caption="Peserta kopdar Taman Safari Prigen di Spiegel Bistro, Semarang (foto:TS)"]
“Tak cukup sehari untuk mengelilingi Taman Safari Prigen,” kata Ashrully Setia, marcomm dari Taman Safari Indonesia II alias Taman Safari Prigen, Pasuruan, Jawa Timur. Lho, kok? Ya, karena luasnya. Jadi perlu menginap dan menikmati tak hanya naik gajah dan berenang dengan dolphin. Karena sesungguhnya, taman ini maha luas dan terbesar di Asia.
Luas Taman Safari Prigen 350 Ha. Coba saja hanya dikelilingi dengan naik gajah, hehehe? Mungkin perlu seminggu. Karena gajahnya yang kuat, penumpangnya pegel-pegel. Emang enak untuk diubandingkan dengan naik moge. “Tapi kalau haus dan lapar, di sini juga ada makanan yang asyik disantap dengan suasana dikelilingi pohon hijau,” cetus tim Taman Safari Prigen di Spiegel Bistro, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/2) dalam suasana gayeng bangunan kuno persis sebelah timur Gereja Blenduk kawasan Kota Tua Semarang.
[caption caption="Ashrully Setia, Marcomm Taman Safari Prigen diwawancara di Semarang (foto:TS)"]
Sesungguhnya Taman Safari Pirgen ini ndak ujug-ujug muncul ke permukaan. Kalau rada kalah nama atawa pamor, semisal dengan yang di Cisarua atau di Bali: ya memang. Boleh jadi karena yang Safari I ada di Cisarua yang tak jauh dari Jakarta serta di kawasan wisata Puncak – yang nota bene tiap akhir pekan menjadi tempat rekreasi orang Jakarta yang penat setelah bekerja. Lalu, Bali. Selain menyedot wisawatan domestik, lha ya jelas menjadi pilihan berikutnya bagi wisatawan asing. Sehingga ketika ada seorang teman media bertanya, “Apa tujuan Taman Safari Prigen datang ke Semarang? Untuk memperkenalkan atau apa?”
[caption caption="Anak macan, jangan takut "]
Taman Safari Prigen yang sudah berjalan sepuluh tahun terakhir ini, jelas tak tinggal diam. Untuk lebih mengenalkan, termasuk di kawasan Jawa Tengah. Sehingga kedatangan mereka di Semarang tak lain untuk bersilaturahmi. Bahwa ada sebuah taman yang berbeda dengan perkembangan teknologi masa kini, soal gawai dan sebagainya. Karena di sini ada makhluk-makhluk yang sesungguhnya adalah teman atau penyimbang kehidupan di dunia bagi manusia dan alam raya ini.
[caption caption="Belajar Pada Binatang, Bolehlah "]
Oleh karenanya, gajah pun di sini diajari secara baik dan benar. Mana kita tahu sebelumnya, kalau binatang besar, bermata sipit dan berbelalai panjang itu diperlakukan seperti manusia yang ingin tampil beda, dan biasanya pergi ke salon. Nah, di sini gajah diperlakukan seperti mahkluk yang paling cantik. “Lha, kukunya saja dimanicure dan diukur kukunya segala,” jelas pawang, eh orang Taman Safari Prigen.
O, begitu? Ya. Jadi sini di Taman Safari Prigen, sesungguhnya pengunjung diajak belajar memperlakukan para hewan secara adil dan tak semena-mena. Belajar sambil mendapatkan hiburan yang lain daripada yang lain. Kalau ke mal kan adanya pajangan kemilau, yang mbikin mata terus membelalak. Kalau di Taman Safari Prigen, membelalak karena ada makhluk ciptaan Tuhan yang semestinya diperlakukan secara hewani oleh manusianya.
“Enam sampai delapan sekolah tiap bulan yang belajar ke Prigen,” jelas para pawangnya, eh orang yang melayani pengunjung taman ini. Atau tim Taman Safari Prigen yang mendatangi sekolah pun tak apa. Sambil membawa “para binatang” untuk diperkenalkan kepada murid-murid sekolah. Sehingga ini pas dengan apa yang diharapkan oleh Menteri Pendidikan Anies Baswedan (2015). “Untuk anak yang kebetulan tidak ke Taman Safari Prigen, dari Taman Safari bisa mendatangi sekolah. Untuk memberi pengetahuan tentang binatang,” ungkap Pak Menteri yang santun itu.
[caption caption="Datang langsung ke Taman Safari Prigen, dan belajarlah anak-anak di sini."]
Atau ke Baby Zoo? Boleh, tho. Karena bisa ketemu buaya, Simpanse, Macan Dahan, Unta Punuk Dua sampai Kambing Gunung. Dan lebih seru lagi kalau berinteraksi langsung di Animal Show. Apa itu? Ya bersinggungan dengan gajah, dolphin, panggung Harimau. Kalau sudah bosan dengan permainan-permainan dan bermain-main sama para binatang, sebagai wahana dan suguhan utama Taman Safari Prigen, bisalah ke Recreation Area. Sebab, yang namanya bermain di alam dan membutuhkan area luas bisa dijumpai di sini. Mau main Sepeda Layang, Kereta Layang, Safari jeep, Safari Painball War Game pun disediakan di sini.
[caption caption="Bisa kok belajar jadi Dokter Hewan dari Taman Safari Prigen."]
Selamat Berlibur yaa …!
***
Foto-foto: dok Taman Safari Prigen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H