Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kompasianival 2015, Istana dan KutuBuku

14 Desember 2015   08:25 Diperbarui: 14 Desember 2015   09:24 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun yang mengejutkan, justru Jokowi merespon usulan “haters” Uda Thamrin Dahlan. Yakni, akan mengajak 2 (dua) orang Kompasianer dalam dalam kunjungannya ke daerah – bahkan disebutkan Presiden: mungkin nanti kalau sebentar lagi akan ke Papua.

“Bagi saya presiden legalnya, ya Pak Jokowi. Beliau presiden Indonesia,” katanya ketika kembali duduk satu bangku di bis di deretan paling belakang.

Klir! Sampai di sini.

Melucuti batik, Kembali sebagai Kompasianer

“Apa oleh-olehnya Paklik?” sambut Maria yang njagain peradaban di KutuBuku.

Saya cengengesan, seperti biasa. Justru dalam waktu singkat menanyakan apa saja yang sudah terjadi di booth KutuBuku dan Kompasianival. Bla-bla, rentetan seorang guru pun muncul.

“Eh, aku arep ganti batikku di mana?”

Buku Mohamad Sobary di hari kedua kompasianival (dok:TS)

Dalam waktu singkat, saya kembali ke habitat: berbaos meski celana bahan krem ndak diganti jeans tapi sudah bersepatu gunung. Siap untuk berkompasianival. Sebagai penjaga peradaban (sok bener, ye?) menjagai soal buku – kelanjutan dari Kompasiana yang core-nya adalah (warga) menulis.

Pak Tjip, menjagai stan. Asyik, kan? Kompasianer of The Year 2014 menjagai booth KutuBuku. Didampingi Bu Lina, seperti biasa. Ya, ini karena “pengorbanan” seperti yang disebutkan pasangan Pak Tjip selama 50 tahun ini: demi Kompasiana. Karena sehari setelah acara ini akan terbang ke Australia. Dan dengan telaten Pak Tjip menandatangani buku “Sehangat Matahari Pagi”. Buku yang ditulis oleh para kompasianer tentang Pak Tjip (dan Bu Lina). Di sinilah marwah sekaligus jaringan atau jalinan (connecting) dibangun olehnya, di Kompasiana.

Matahari, eh sore beranjak dengan mendung. Rada harap-harap cemas kalau hujan. Ini karena hajatan Kompasianival terutama untuk komunitas di tempat terbuka. Sementara, saya harus menerima temen pengarang papan atas Seno Gumira Ajidarma sebagai tamu KutuBuku. Kalau di Istana lakone Pak Jokowi, di sini Seno punya daya sedot tersendiri. Ia dengan enteng, melayani temen-temen untuk foto bersama. Bahkan Yusran Darmawan berbisik kepada saya: Seno idola saya. Oya, Yusran Kompasianer of The Year 2011.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun