Dalam wawancara dengan KOMPAS TV, Senin (20/7), Menteri Basuki dengan fasih menjawab perihal Tol Cipali dan problem mudik tahun 2015 ini, termasuk pantura yang kerap disebut proyek abadi, dan dijawab bukan. “Tol Cipali siap. Bukan karena dipaksakan.” Itu sejalan dengan apa yang dikatakan punggawa Kompasiana dalam sambutannya.
Asik menyimak kata-kata Kamus Berjalan dalam perjalanan spiritual sepanjang 116 km plus ini. Disebut plus (panjangnya), karena Wisnu ikut berbalik atau memutar kembali ke arah Cikopo. Dan kemudian di Masjid di Kantor Cabang Subang ia menjelaskan lebih ilmiah, dengan tuntunan screen yang ada di mimbar. Ia tak berdiri, hanya bertumpu dengan lututnya, seolah tak ingin berdiri lebih tinggi daripada Kompasianer yang duduk sama rendah, bersila.
Tol Cipali menjadi sebuah jawaban. Setidaknya bagi pemudik dari Jakarta dan sekitarnya ke arah timur di Pulau Jawa. Mereka yang akan kembali ke daerah asal, dan menengok tanah leluhur, bisa menikmati kemudahan dan kenyamanan dibandingkan dengan tahun lalu. Tentu, dibarengi dengan kehati-hatian. Sebab, jalan spiritual mudik dan jalan tol Cipali hanya sebagai sarana. Perihal kebijakan dikembalikan kepada pengguna. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H