Pohon tidak dicat. Supaya tidak rusak.
Warga yang melintas di Jalan Layang, fly over Pasupati pun kerap tergoda untuk sejenak parkir dan melihat keramaian di ujung Jalan Ir. Juanda. Di mana kaki-kaki Jalan Layang itu ada gambar warga Bandung, warga biasa yang di-popart-kan Wedha’s Pop Art. Mahasiswa, wanita pelaku bisnis, seniman/ kreator, olahragawan. Mereka menyebutkan dengan berbagai pernyataan sebagai warga yang menyambut gembira KAA keenampuluh ini.
Panggung yang belum siap untuk pertunjukkan musik – Bandung bagian dari gudangnya musikus – tak pelak ditunggu warga. Dinikmati kemudian, sambil bergoyang mengikuti irama musik ala Bandung. Mungkin kalau ada (alm) Gito Rollies, pentolan grup musik brass 70an itu, kita bisa mendengarkan lagu: Kan kusambut kedatangamu/ sepenuh mesra ….”
Bandung telah menyambut siapa pun dalam Indonesia Travel di KAA ke-60 secara hangat, dan membahagiakan. Dan mungkin benar: waktu Tuhan tersenyum, lahirlah Pasundan. ***
KAA 1955, warga Bandung menyambutnya. (Repro foto yang dipamerkan).
foto-foto: TS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H