Mohon tunggu...
Thalita ZahraSutejo
Thalita ZahraSutejo Mohon Tunggu... Lainnya - Siswi SMAN 28 Jakarta

Thalita Zahra Sutejo - 34 - XI MIPA 1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Buku Non Fiksi "Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar"

5 Maret 2021   16:02 Diperbarui: 5 Maret 2021   16:25 19222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Identitas Buku

Judul Buku: Merry Riana (Mimpi Sejuta Dolar)

Pengarang: Alberthiene Endah

Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama

Tahun Penerbit: 2011

Ketebalan Buku: 362 Halaman

ISBN: 978-979-22-7481-3

Sinopsis Buku

Buku ini menceritakan tentang kisah nyata seorang wanita bernama Merry Riana yang berhasil meraih satu juta dolar pertamanya di Singapura pada usia 26 tahun. Merry Riana merupakan seorang gadis yang sangat dekat dengan keluarganya dan terlahir dari keluarga yang sederhana. Ayah Merry Riana adalah seorang pebisnis dan ibu Merry Riana adalah seorang ibu rumah tangga. Merry Riana adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Pada saat itu Merry Riana adalah seorang siswi SMA yang memiliki keinginan untuk berkuliah di Universitas Trisakti dengan jurusan Teknik Elektro. Namun, semua itu lenyap dan perjalanan hidup Merry Riana di Singapura berawal karena kerusuhan besar di Jakarta tahun 1998, yaitu tragedi Trisakti.

Ia terpaksa berpisah dengan keluarganya karena kerusuhan Trisakti yang terjadi pada tanggal 14 Mei 1998. Dalam peristiwa tersebut, penjarahan berada dimana-mana dan yang menjadi sasaran saat itu adalah kaum etnis Cina. Karena peristiwa tersebut, Merry Riana terpaksa mengungsi ke negara Singapura walaupun tetap ingin bertahan di Jakarta. Kedua orang tua Merry Riana tidak mengizinkannya untuk tetap tinggal di Jakarta dan memintanya untuk segera berangkat agar terhindar dari ketidakstabilan negara saat itu. Dalam perjalanan menuju bandara, Merry Riana dan orang tuanya dihadang kawanan penjarah sehingga terpaksa melepaskan harta benda milik mereka. Setelah sampai bandara, orang tua Merry Riana menjual barang yang tersisa dan hanya dapat membeli 1 tiket untuk Merry Riana terbang ke negara Singapura.

Di Singapura, Merry Riana harus mencari tempat tinggal karena keluarganya sudah pindah alamat. Saat itu, Merry Riana harus memutar otak dan berpikir cara bertahan hidup dengan berbekal uang seadanya. Merry Riana ingin mewujudkan mimpinya untuk berkuliah. Dengan kerja keras dan kecerdasan yang dimiliki Merry Riana, ia bisa tinggal di asrama dan lulus seleksi salah satu program perguruan tinggi di Singapura. Merry Riana berkuliah di NTU (Nanyang Technological University) dengan jurusan Electronics Engineering (EEE).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun