Mohon tunggu...
Thalita Alsa Dilla Putri
Thalita Alsa Dilla Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Thalita Alsa

this too shall pass away

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKNT MBKM UPNVJT Menciptakan Meja Jiplak Batik sebagai Wujud Inovasi Teknologi Tepat Guna dalam Upaya Pelestarian Batik di Menanggal

20 Juli 2022   08:31 Diperbarui: 20 Juli 2022   15:04 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SURABAYA - Juni 2022, mahasiswa kelompok 87 KKNT UPN "Veteran" Jatim yang sedang melakukan kegiatan KKN di Kelurahan Menanggal, dengan mengambil kebudayaan sebagai tema desa wisata ingin berkontribusi dalam pelestarian kebudayaan batik di wilayah tersebut. Kelurahan Menanggal yang telah memiliki sanggar seni batik, mendukung potensi dalam kegiatan pembelajaran dan pengembangan batik. 

Sanggar seni batik yang berlokasi di RW 03 Kelurahan Menanggal tersebut merupakan wadah bagi semua masyarakat yang tertarik ingin mempelajari batik. 

Dengan orang-orang yang telah berkecimpung dalam dunia batik sejak lama sebagai pembimbing, belajar batik di sanggar seni batik Menanggal menjadi lebih menarik.

Keikutsertaan mahasiswa kelompok 87 KKNT UPN "Veteran" Jatim dalam upaya pelestarian batik di Menanggal dapat dilihat dari para mahasiswa yang terjun langsung untuk belajar membatik di sanggar. "Kalian harus ikut belajar juga jika ingin mengajak dan menyosialisasikan batik kepada semua orang, kalau mau belajar jangan setengah-setengah, sekalian nyemplung biar bisa sekalian" ucap Pak Mudjiono yang merupakan pembimbing sanggar saat pertemuan pertama mahasiswa KKNT dengan tokoh masyarakat Menanggal. 

Rencana mahasiswa kelompok 87 KKNT UPN "Veteran" Jatim yang hendak mengajak lebih banyak orang untuk ikut serta dalam pelestarian batik ditanggapi positif oleh pembimbing sanggar dengan menyarankan mahasiswa untuk ikut belajar membatik sebagai langkah awal dalam kegiatan sosialisasi.

Mahasiswa kelompok 87 KKNT UPN "Veteran" Jatim berencana untuk melakukan program sosialisasi belajar membatik dikarenakan dari beberapa survei yang telah dilakukan ditemukan hasil bahwa rendahnya minat dan keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan kesenian seperti membatik menjadi hambatan dalam upaya pelestarian batik di Menanggal. 

Selain itu, masih banyaknya masyarakat khususnya anak-anak yang belum mengetahui adanya sarana-sarana pendukung kesenian seperti sanggar batik sebagai tempat pembelajaran. Untuk itu, mahasiswa kelompok 87 KKNT UPN "Veteran" Jatim berusaha mengenalkan serta menarik minat masyarakat khususnya anak-anak untuk mulai belajar membatik sebagai wujud keikutsertaan dalam upaya pelestarian batik.

Setelah terjun langsung dalam kegiatan belajar membatik selama kurang lebih dua minggu, mahasiswa kelompok 87 KKNT UPN "Veteran" Jatim telah mengerti dan paham langkah-langkah membuat batik tulis. Proses yang tidak mudah membuat pembuatan batik tulis memerlukan lebih banyak waktu dan kesabaran. 

Dari kegiatan belajar tersebut juga diketahui alasan mengapa batik tulis memiliki harga jual yang mahal. Dengan menghabiskan waktu kurang lebih dua minggu untuk belajar membatik, ditemukan beberapa kesulitan dalam proses pembuatan batik tulis, antara lain susahnya menjiplak untuk memindahkan pola yang telah digambar di kertas ke kain yang akan dibatik. 

Selain itu, pada proses mencanting juga ditemukan beberapa kendala seperti tetesan lilin yang terkena tangan karena kain langsung bersentuhan dengan tangan saat proses mencanting.

Dari berbagai hambatan yang ditemui di lapangan pada saat proses membatik, mahasiswa kelompok 87 KKNT UPN "Veteran" Jatim berusaha menciptakan inovasi agar dapat membantu memudahkan kegiatan-kegiatan tersebut. Salah satu inovasi yang dibuat oleh mahasiswa kelompok 87 KKNT UPN "Veteran" Jatim adalah meja jiplak batik. 

Meja jiplak yang terbuat dari kayu ini memiliki penerangan di dalamnya sehingga memudahkan proses menjiplak pola dari kertas ke kain. Selain itu, alas meja yang terbuat dari akrilik bening akan membuat gambar pola menjadi lebih jelas saat dijiplak. Meja jiplak ini selain dapat digunakan untuk memudahkan proses menjiplak juga dapat digunakan sebagai alat bantu untuk meletakkan kain saat proses mencanting, sehingga kain tidak langsung bersentuhan dengan tangan yang mengakibatkan lilin panas terkena tangan.

Dokpri
Dokpri

Meja jiplak ini merupakan buatan para mahasiswa kelompok 87 KKNT UPN "Veteran" Jatim yang dibuat dengan tujuan membantu proses belajar membatik agar menjadi lebih mudah sehingga nantinya akan membawa dampak positif dengan lebih banyak orang yang tertarik untuk belajar membatik. 

Setelah proses pembuatan meja selesai, mahasiswa kelompok 87 KKNT UPN "Veteran" Jatim memberikan meja tersebut ke sanggar seni batik Menanggal untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Perwakilan sanggar sangat senang saat mengetahui bahwa mahasiswa kelompok 87 KKNT UPN "Veteran" Jatim memiliki inovasi untuk membantu pengembangan batik di Menanggal. 

"Terima kasih pada mahasiswa UPN, karena telah bersungguh-sungguh dalam mempelajari batik dan ingin membantu batik disini agar lebih berkembang. Meja ini akan sangat bermanfaat bagi sanggar." Ucap perwakilan sanggar saat penyerahan meja jiplak batik oleh mahasiswa kelompok 87 KKNT UPN "Veteran" Jatim. 

Mahasiswa kelompok 87 KKNT UPN "Veteran" Jatim berharap inovasi yang telah diberikan tersebut dapat membantu dalam upaya pelestarian dan pengembangan kesenian batik di Menanggal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun