Menjadi orang tua apalagi untuk orang tua yang belum lama dikaruniai anak memanglah tidak mudah. Terlebih lagi saat usia anak-anak sudah cukup untuk masuk ke sekolah. Pendidikan bagi anak memanglah sangat penting, khususnya bagi anak-anak yang masih berada di usia dini. Namun faktanya, masih banyak orang tua yang menganggap jika anak dalam usia tersebut dirasa belum terlalu membutuhkan pendidikan. Dalam artian orang tua mungkin hanya akan menyekolahkan anaknya mulai dari TK atau SD saja. Padahal pendidikan pra sekolah memiliki banyak sekali manfaat bagi tumbuh kembang anak.
Pada hari Kamis, 8 April 2021 lalu, saya berhasil mewawancarai Susi Kurniawan, S.Pd. seorang guru PAUD yang kurang lebih sudah berkecimpung di dunia PAUD selama kurang lebih 12 tahun. Beliau mengatakan, Â "Pada usia dini, anak masuk dalam masa golden age. Dimana di usia itu otak anak akan berkembang secara pesat. Apabila di stimulasi secara tepat maka perkembangannya akan kian meningkat secara maksimal."
Dalam artian, anak-anak yang masih dalam usia 0 hingga 6 tahun adalah masa dimana otak mereka dapat menyerap segala hal dengan baik. Dan jika dapat distimulasi dengan cara yang sesuai akan membuat anak-anak dapat berkembang secara baik pula. Bisa dikatakan jika anak dapat di stimulasi sesuai dengan usianya. Beliau juga mengatakan jika apa yang diajarkan di PAUD sangat beragam, mengingat jika dunia anak-anak adalah dunia bermain.
Pendidikan Agama
Peran pendidikan agama yang ditanamkan sedari dini memiliki manfaat yang sangat penting. Hal ini dapat berguna untuk menumbuhkan keyakinan pada anak mengenai agama yang diyakini atau dianutnya. Kemudian pendidikan agama juga berguna sebagai modal dasar bagi pengembangan bangunan keimanan bagi anak-anak. Â Mengingat jika anak yang masih dalam masa golden age, maka pendidikan agama dapat dikatakan sangat efektif jika telah diakukan sejak dini, dikarenakan proses pembiasaan dan penanaman akan dapat lebih mudah dilaksanan dan dipahami oleh anak-anak.
Pendidikan Motorik
Belajar motorik dapat dikatakan sebagai proses belajar yang fokusnya pada penguasaan keterampilan gerak lewat respon-respon masculer sebagai hasil dari latihan. Terdapat dua jenis motorik, yakni motorik kasar yang berisi kegiatan atau kemampuan dalam berlari, menendang, naik turun tangga, dan lain-lain. Kegiatan motorik kasar ini dapat membuat anak menjadi terbiasa untuk berolahraga sedari kecil, sehingga akan membuat kondisi fisiknya menjadi lebih baik. Kemudian untuk motorik halus seperti melukis, mewarnai, atau mencoret juga memiliki manfaat untuk melatih kemandirian anak. Manfaat lainnya yaitu melatih motorik halus yang melibatkan gerak otot-otot kecil dan kematangan syaraf, melatih kreatifitas, melatih ingatan, melatih berpikir menyeluruh, dan masih banyak lagi.
Pendidikan Kognitif
Dengan kemampuan pengembangan kognitif, memiliki manfaat agar kemampuan berpikir anak dapat berkembang, anak menjadi bisa menemukan berbagai macam alternatif pemecahan masalah, anak dapat memiliki kemampuan logika dan pengetahuan ruang dan waktu, juga memiliki kemampuan untuk memilah-milah, mempersiapkan, dan juga mengelompokkan pengembangan kemampuan berpikir yang teliti.
Selain dari ketiga pembelajaran di atas, Susi Kurniawan juga menjelaskan jika masih banyak manfaat yang bisa diperoleh oleh anak di PAUD. Seperti pembiasaan, sosialisasi, pendidikan fisik, pendidikan seni, pendidikan bahasa, dan juga pendidikan sosial emosional.