Mohon tunggu...
Thalita Umaveda Al Hayya
Thalita Umaveda Al Hayya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga-20107030053

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM 20107030053

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Urgensi PAUD bagi Anak Usia Dini

9 April 2021   11:23 Diperbarui: 9 April 2021   11:37 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pembelajaran (Sumber: dokpri)

Menjadi orang tua apalagi untuk orang tua yang belum lama dikaruniai anak memanglah tidak mudah. Terlebih lagi saat usia anak-anak sudah cukup untuk masuk ke sekolah. Pendidikan bagi anak memanglah sangat penting, khususnya bagi anak-anak yang masih berada di usia dini. Namun faktanya, masih banyak orang tua yang menganggap jika anak dalam usia tersebut dirasa belum terlalu membutuhkan pendidikan. Dalam artian orang tua mungkin hanya akan menyekolahkan anaknya mulai dari TK atau SD saja. Padahal pendidikan pra sekolah memiliki banyak sekali manfaat bagi tumbuh kembang anak.

Pada hari Kamis, 8 April 2021 lalu, saya berhasil mewawancarai Susi Kurniawan, S.Pd. seorang guru PAUD yang kurang lebih sudah berkecimpung di dunia PAUD selama kurang lebih 12 tahun. Beliau mengatakan,  "Pada usia dini, anak masuk dalam masa golden age. Dimana di usia itu otak anak akan berkembang secara pesat. Apabila di stimulasi secara tepat maka perkembangannya akan kian meningkat secara maksimal."

Dalam artian, anak-anak yang masih dalam usia 0 hingga 6 tahun adalah masa dimana otak mereka dapat menyerap segala hal dengan baik. Dan jika dapat distimulasi dengan cara yang sesuai akan membuat anak-anak dapat berkembang secara baik pula. Bisa dikatakan jika anak dapat di stimulasi sesuai dengan usianya. Beliau juga mengatakan jika apa yang diajarkan di PAUD sangat beragam, mengingat jika dunia anak-anak adalah dunia bermain.

Pendidikan Agama

Peran pendidikan agama yang ditanamkan sedari dini memiliki manfaat yang sangat penting. Hal ini dapat berguna untuk menumbuhkan keyakinan pada anak mengenai agama yang diyakini atau dianutnya. Kemudian pendidikan agama juga berguna sebagai modal dasar bagi pengembangan bangunan keimanan bagi anak-anak.  Mengingat jika anak yang masih dalam masa golden age, maka pendidikan agama dapat dikatakan sangat efektif jika telah diakukan sejak dini, dikarenakan proses pembiasaan dan penanaman akan dapat lebih mudah dilaksanan dan dipahami oleh anak-anak.

Pendidikan Motorik

Belajar motorik dapat dikatakan sebagai proses belajar yang fokusnya pada penguasaan keterampilan gerak lewat respon-respon masculer sebagai hasil dari latihan. Terdapat dua jenis motorik, yakni motorik kasar yang berisi kegiatan atau kemampuan dalam berlari, menendang, naik turun tangga, dan lain-lain. Kegiatan motorik kasar ini dapat membuat anak menjadi terbiasa untuk berolahraga sedari kecil, sehingga akan membuat kondisi fisiknya menjadi lebih baik. Kemudian untuk motorik halus seperti melukis, mewarnai, atau mencoret juga memiliki manfaat untuk melatih kemandirian anak. Manfaat lainnya yaitu melatih motorik halus yang melibatkan gerak otot-otot kecil dan kematangan syaraf, melatih kreatifitas, melatih ingatan, melatih berpikir menyeluruh, dan masih banyak lagi.

Pendidikan Kognitif

Dengan kemampuan pengembangan kognitif, memiliki manfaat agar kemampuan berpikir anak dapat berkembang, anak menjadi bisa menemukan berbagai macam alternatif pemecahan masalah, anak dapat memiliki kemampuan logika dan pengetahuan ruang dan waktu, juga memiliki kemampuan untuk memilah-milah, mempersiapkan, dan juga mengelompokkan pengembangan kemampuan berpikir yang teliti.

Selain dari ketiga pembelajaran di atas, Susi Kurniawan juga menjelaskan jika masih banyak manfaat yang bisa diperoleh oleh anak di PAUD. Seperti pembiasaan, sosialisasi, pendidikan fisik, pendidikan seni, pendidikan bahasa, dan juga pendidikan sosial emosional.

Proses pembelajaran. (Sumber: dokpri)
Proses pembelajaran. (Sumber: dokpri)

Lalu apa akibat atau efek yang akan terjadi apabila anak tidak diberikan pendidikan pra sekolah? Beliau mengatakan jika tidak diberi pendidikan PAUD, efek secara langsungnya memang tidak ada. Namun bagi anak yang memperoleh pendidikan di PAUD maka perkembangannya akan berbeda dari anak-anak lain yang langsung masuk ke TK atau SD. Karena anak-anak lain tersebut, biasanya orang tuanya kurang maksimal dalam mendampingi anak-anaknya selama di rumah.

"Saya memilih untuk memasukkan anak saya ke PAUD agar dia dapat menjadi lebih mandiri lagi kedepannya, karena jika anak hanya di rumah saja maka ia akan sulit untuk mengurus dirinya sendiri," ucap Siti Purnawati, salah satu wali murid yang memilih untuk memasukkan anaknya untuk belajar di PAUD.

Menurut Susi Kurniawan, terdapat beberapa hal yang masih perlu diperhatikan apabila orang tua pada akhirnya berencana untuk memasukkan putra-putrinya ke PAUD, karena seperti yang kita ketahui jika sekolah pertama bagi anak dapat menentukan apa yang akan terjadi pada anak kedepannya.

Yang pertama adalah, orang tua harus paham betul mengenai visi dan misi di PAUD yang akan dipiih. Kemudian orang tua perlu menyinkronkan visi dan misi PAUD dengan keinginan orang tua, contohnya apabila orang tua ingin anaknya bersekolah di PAUD yang lebih mengajarkan pada segi keagamaan maka carilah PAUD dengan visi dan misi yang sejalan. Kemudian orang tua perlu memperhatikan lokasi PAUD tersebut, apakah lokasinya tepat berada di pinggir jalan raya atau tidak, mengingat jika anak-anak gemar sekali berlari kesana kemari dan pilihan lokasi yang buruk akan dapat membahayakan si anak. Selanjutnya adalah perhatikan kebersihan lingkungannya, apabila dirasa lingkungan jauh dari kata bersih maka anak akan rentan terkena berbagai penyakit. Dan yang terakhir adalah orang tua berhak memperhatikan guru atau pendamping yang akan menjadi teman anak-anak. Orang tua dapat menilai guru dari cara mengajarnya, tutur kata, sopan santun, dan juga penampilannya.

Sebetulnya orang tua lah yang memiliki hak penuh atas pendidikan sang anak. Mau sejak kapan pendidikan anak dimulai, ataupun dari mana pendidikan tersebut berasal, semua berada di tangan orang tua. Namun sebagai pesan, berikanlah pendidikan secara maksimal terhadap anak. Mengingat di usia 0 hingga 6 tahun adalah masa dimana otak anak sedang semangat menyerap semua hal yang ia pelajari. Tidak ada yang salah dengan dimana dan kapan anak mulai bersekolah, selama perkembangan anak dapat meningkat semakin baik kedepannya. Namun selain pendidikan, berikan juga cinta dan kasih sayang yang besar kepada anak ya parents!

Foto bersama Susi Kurniawan, S.Pd. selaku guru PAUD Sahabat Ananda Kauman, Yogyakarta. (Sumber: dokpri)
Foto bersama Susi Kurniawan, S.Pd. selaku guru PAUD Sahabat Ananda Kauman, Yogyakarta. (Sumber: dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun