Mohon tunggu...
Thalita Umaveda Al Hayya
Thalita Umaveda Al Hayya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga-20107030053

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM 20107030053

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

"Sekolah Tinggi-tinggi, Gaji Kok Cuma Segini?"

26 Maret 2021   14:11 Diperbarui: 6 April 2021   06:07 2775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kurang motivasi kerja. (sumber: shutterstock)

Pernah mendapat seruan seperti, "percuma sekolah tinggi-tinggi, kalau gaji cuma kecil, kerjaan juga nggak sesuai sama jurusan yang kamu ambil?" 

Oke-oke, biasanya problem ini kerap dialami oleh para freshgraduate yang sedang gencar-gencarnya mencari pekerjaan dengan gaji yang tinggi, atas dasar "karena aku lulusan sarjana, kok!" 

Mereka berharap agar setelah lulus ingin mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minatnya, mendapatkan upah yang besar dan bisa hidup bahagia. 

Padahal, dunia kerja tidak se-simple itu. Banyak diantara para lulusan sarjana ini yang justru memlih untuk melenceng dari jurusan yang ia pilih saat bersekolah dengan gaji yang jauh dari harapan. Kenapa? 

Karena nilai saja tidak cukup jika tidak diimbangi dengan skill, begitupun dengan skill saja tidak cukup jika tidak diimbangi dengan nilai akademik.

Dalam sebuah data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Agustus tahun 2020 lalu, tercatat jika di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 2,67 orang yang menganggur.

Dalam artian jumlah angkatan kerja di Indonesia yang menganggur menjadi sebanyak 9,77 juta orang. Mengapa demikian? Karena hal ini dikarenakan tidak cocoknya kebutuhan industri dengan lulusan universitas. 

Anggota Dewan Pendidikan Tinggi (DPT), Sofian Effendi, mengatakan jika masyarakat Indonesia sebenarnya lebih banyak memerlukan teknisi daripada akademisi.

Sehingga akibatnya banyak sarjana yang menganggur, yang dihasikan dari perguruan tinggi ini adalah yang tidak sesuai dari kebutuhan masyarakat Indonesia.

Lalu, bagi yang saat ini sedang menepuh pendidikan terutama di bangku kuliah. Apa saja aspek penting yang bisa dilakukan agar nantinya kamu bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakatmu, syukur-syukur juga mendapatkan gaji yang tinggi.

Nilai akademik

Di beberapa perusahaan, nilai akademik saat masih menjalani program studi biasanya juga akan memengaruhi diterima atau tidaknya kamu di pekerjaan tersebut. 

Hal tersebut biasanya menjadi patokan, apakah saat kuliah kamu benar-benar memahami teori-teori yang diajarkan atau tidak. Apakah kamu rajin masuk kuliah atau tidak, dan lain-lain. 

Bisa jadi saat kamu memang sudah memiliki skill yang mumpuni namun nilaimu jauh dari kata bagus, maka bisa jadi perusahaan akan menolakmu.

Keahlian

Yang satu ini memang salah satu aspek yang sangat penting. Bagaimana kamu bisa melamar di perusahaan namun kamu tidak memiliki keahlian? 

Dengan menambah atau meningkatkan skill saat masih di bangku kuliah nyatanya akan sangat berguna untuk kebutuhan pekerjaan. Misanya jika kamu ingin mendaftar menjadi guru atau tenaga pendidik, namun kamu tidak memiiki skill dalam berbicara di depan banyak orang. 

Maka kedepannya kamu akan menjadi kesulitan dalam meng-handle pekerjaanmu. Jadi, selagi kamu masih memiliki waktu gunakanlah untuk mengasah kemampuan apa yang kamu miliki. 

Jika tidak, maka kamu harus siap jika kedepannya kamu mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan passion atau jurusanmu dan berujung menjadi salah profesi.

Organisasi

Dalam dunia perkuliahan biasanya terdapat bermacam-macam organisasi. Hal ini karena saat sedang melamar pekerjaan, banyak yang bertanya apa saja pengalaman yang dilakukan saat sedang kuliah. 

Sehingga dengan masuk ke dalam organisasi akan sangat membantu. Mengapa dengan bergabung organisasi menjadi aspek penting atau bahkan penilaian tambahan saat sedang melamar pekerjaan? 

Karena dalam organisasi kita akan menjadi terlatih dalam berpikir kritis, berani menyampaikan pendapat, mendapatkan ilmu baru, melatih kepemimpinan, dan lain sebagainya. Sehingga pengalaman-pengalaman dalam berorganisasi itulah yang akan menjadi poin tambahan.

Volunteer

Apa yang terlintas jika kita tergerak untuk menjadi volunteer atau sukarelawan? Selain dapat bermanfaat bagi banyak orang, dengan bergabung menjadi sukarelawan akan membantu untuk menambah daftar indah dalam CV. 

Perusahaan akan berpikir jika kamu adalah orang yang ringan tangan dan tidak segan untuk membantu orang lain. Orang-orang seperti inilah yang biasa dicari dalam dunia pekerjaan. 

Tak hanya dalam organisasi, menjadi sukarelawan juga dapat melatih agar dapat bekerja sama dalam tim, menjadi terbiasa bekerja cepat, menjadi lebih percaya diri, meningkatkan skill probem solving, dan lain sebagainya.

Menambah relasi

Sebenarnya dengan menambah relasi dapat dilakukan saat kita masuk dalam organisasi, komunitas, menjadi sukarelawan, dan lain sebagainya. 

Relasi dapat kita jangkau dimana saja. Hal ini sangat penting karena pada hakekatnya kita nantinya pasti akan memerlukan bantuan orang lain dan begitupun sebaliknya. 

Sehingga peran relasi disini akan sangat berguna di suatu hari, mungkin jika kamu sedang dalam posisi susah mencari pekerjaan atau ingin mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan passion. 

Maka dengan semakin banyak relasi yang dapat kamu jalin dengan baik, maka kamu tak perlu khawatir jika kamu sedang dalam kesulitan.

Sebenarnya sah-sah saja jika para lulusan sarjana memiiki keinginan kuat untuk mendapatkan gaji yang besar dari pekerjaan yang sesuai dengan passion-nya. 

Namun kita juga harus pintar dalam membaca 'pasar', kira-kira tenaga apa yang sedang atau paling dibutuhkan saat ini. Dengan meningkatkan skill yang dimiliki juga dapat menjadi cara untuk mengejar target pekerjaan yang diinginkan.

Bagi yang saat ini sedang menjalani pekerjaan, padahal passion-mu sebenarnya tidak berada dalam pekerjaan tersebut. Atau yang saat ini sedang 'terpaksa' bekerja karena banyaknya tuntutan ekonomi, padahal upah yang diberikan jauh dari harapan. 

Tak, apa. Bertahanlah sebentar dan berusaha lagi lebih keras. Syukurilah apapun pekerjaamu dan berapapun hasi kerja kerasmu seama ini. Niscaya suatu saat kamu akan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang kamu inginkan dan bisa lebih enjoy dalam menjalaninya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun