Efek terakhir yang cukup mengerikan yakni adalah kematian. Dalam beberapa racikan lapen sendiri banyak yang menggunakan campuran lain, sebagai contohnya adalah spiritus. Spiritus adalah merek dagang dari metanol dengan pemberian warna biru. Banyak produsen yang memilih metanol sebagai bahan racikan karena harganya yang lebih murah. Namun efek yang ditimbulkan yakni dapat mengakibatkan kebutaan sampai kematian. Hal ini karena metanol yang dimetabolisme dalam tubuh akan berubah menjadi zat kimia yang sangat beracun. Akibatnya tubuh akan mengalami penurunan fungsi otak, sakit kepala, gemetar, rasa lelah, linglung, koma, dan berakhir dengan meninggal dunia.
Menurut data dari Polda DIY pada tahun 2018, sedikitnya terdapat 1.150 plastik yang berhasil ditangkap dan kemudian dimusnahkan. Peredaran dan penjualan lapen ini dinilai cukup meningkat karena harganya yang tergolong sangat murah dan cocok bagi kalangan bawah ataupun pelajar. Dengan begitu para produsen lapen ini pun mendapatkan keuntungan yang cukup banyak. Seorang Direktur Ditreskrimus Polda DIY Kombes Pol Gatot Budi Utomo pun menjelaskan jika bahaya lapen bagi kesehatan ini sudah tidak bisa dijabarkan lagi. Efek yang ditimbulkan dari lapen ini memang sangat dahsyat karena banyak produsen yang mencampurnya dengan minyak tanah. Gatot juga mengatakan, "efek yang ditimbulkan dari lapen akan langsung pening. Dengan meminumnya otomatis kesadaran akan hilang, berbahaya bagi siapapun, lama kelamaan orang yang terganggu kesadarannya akan menjadi bodoh. Dan minuman ini dapat merusak generasi penerus bangsa."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H