Indonesia, negara yang berada di peringkat kedua sebagai penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Dengan setiap tahunnya Indonesia dapat memproduksi setidaknya 3,2 juta ton sampah plastik yang sebagian besarnya terbuang ke lautan lepas karena tidak diolah. Dan juga, ada sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau 85.000 ton kantong plastik yang dibuang ke lingkungan.Â
Hal ini tentunya aan sangat merusak lingkungan, apalagi bagi sampah-sampah yang dibuang ke laut lepas, yang tentunya dapat membuat kerusakan ekosistem laut.Â
Secara garis besar plastik dibagi menjadi 2 golongan. Yang pertama adalah plastik yang bersifat thermoplastik, yakni plastik yang dapat dibentuk kembali dengan mudah dan dapat diproses menjadi bentuk yang lain. Sementara yang kedua adalah plastik dengan sifat thermoset, yang apabila plastik tersebut sudah mengeras maka tidak dapat dilunakkan kembali.
Dan untuk pengertian dari limbah plastik sendiri ialah, barang buangan yang tentu saja berupa plastik, yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik itu industri maupun domestik, dan kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan dikarenakan tidak memiliki nilai ekonomis.
Adapun menurut data Sustainable Waste Indonesia (SWI), tingkat daur ulang limbah plastik di Indonesia sendiri kurang dari 11 persen dan hanya sekitar 9 hingga 10 persen saja. Juga per harinya, terdapat 11 juta kilogram sampah plastik yang diproduksi, namun hanya 2 juta kilogram saja yang dapat terkelola dengan baik.Â
Juga menurut sebuah penelitian, sejak pertama kali kantong plastik diciptakan pada tahun 1595, 60 persennya masih ada dan terhitung mencemari lingkungan sampai tahun 2015.
Terdapat pula beberapa jenis sampah plastik yang membutuhkan penanganan yang berbeda-beda. Yakni sampah plastik yang mudah di daur ulang dan adapula jenis sampah plastik yang membutuhkan proses khusus agar dapat digunakan kembali. Contohnya seperti:
1. Yang pertama adalah sampah botol plastik. Botol plastik ini dibuat dengan bahan dasarnya yakni Polyethylene Terephtalate atau dapat disebut sebagai plastik PET. Botol plastik dengan bahan dasar tersebut biasanya mempunyai warna yang bening dan tidak boleh digunakan sebagai tempat untuk menyimpan air minum lebih dari satu kali. Hal ini karena sampah botol plastik memilki kandungan yang berbahaya jika terkena air panas.
2. Kemudian ada sampah plastik kantong belanja. Untuk bahan dasarnya, sampah plastik kantong belanja ini berjenis Low Density Polyethylene yang masih bisa terurai secara alami namun dengan jangka waktu yang cukup lama.
3. Yang ketiga adalah botol shampoo atau berbagai jenis botol kosmetik. Jenis ini memiliki bahan dasar High Density Polyethylene yang sifatnya lebih tebal daripada jenis LDPE. Plastik dengan bahan dasar ni memerlukan proses yang lebih rumit dan panjang agar dapat diolah dan dihancurkan. Dengan sifat yang lebih padat, jenis sampah plastik ini apabila dilolah kembali akan menghasilkan sesuatu yang lebih bernilai jual.
4. Jenis sampah plastik yang terakhir adalah sedotan. Sampah plastik yang satu ini memang kerap membahayakan mamalia laut karena mereka menganggap jika sedotan adalah makanan mereka. Sehingga pada akhirnya akan membuat mereka tersedak bahkan mati. Jenis sampah plastik yang cukup berbahaya ini haruslah dijadikan salah satu priorits untuk di daur ulang.
Hampir setiap hari kita pasti membeli atau menggunakan barang-barang yang berhubungan dengan plastik, seperti membeli minuman, makanan, barang-barang rumah tangga dan lain-lain. Hal tersebut tentunya akan membuat sampah plastik semakin hari semakin meningkat.Â
Namun sayangnya, sampah plastik ini bersifat anorganik sehingga membuatnya sulit untuk diurai dan membutuhkan waktu bertahun-tahun lamanya apabila dapat diurai.Â
Sehingga plastik yang seharusnya menjadi kepraktisan justru membuat masalah baru bagi kesehatan bumi kita. Sehingga dapat menimbulkan beberapa bahaya dari adanya sampah plastik tersebut, diantaranya adalah:
Dapat merusak rantai makanan
Pembuangan sampah plastik tidak hanya berdampak bagi kehidupan manusia saja, namun bagi semua makhluk hidup. Contohnya seperti pencemaran plastik yang dapat memengaruhi plankton yang merupakan organisme terkecil di dunia. Apabila plankton terganggu, makan akan berdampak pada ketidakseimbangan bagi organisme lainnya. Dan kemudian hewan-hewan yang lebih besar akan teracuni, hewan-hewan tersebut, yang dikonsumsi manusia kemungkinan merupakan hewan-hewan yang telah tercemar polutan.
Membunuh hewan
Menurut data dari National Oceaongraphic and Atmospheric Administration, mengatakan apabila terdapat jutaan burung, ikan dan 100.000 mamalia mati karena adanya sampah plastik yang tidak bisa dikelola dengan baik. Selain itu juga, sampah plastik juga telah merusak sistem hutan bakau yang merupakan habitat bagi ribuan jenis spesies.
Pencemaran tanah dan air tanah
Pada saat sampah plastik menimbun di tempat pembuangan sampah kemudian berinteraksi dengan air, maka akan terbentuklah bahan-bahan kimia yang berbahaya dan dapat meresap hingga ke bawah tanah. Keadaan inilah yang dapat menyebabkan penurunan kualitas air. Hal ini mengakibatkan air tanah dan waduk menjadi lebih rentan terhadap kebocoran racun dan aliran sampah plastik.
Terjadi polusi udara
Polusi udara dapat saja terjadi karena adanya kegiatan pembakaran sampah plastik di tempat terbuka dan kemudian menyebabkan udara menjadi tercemar karena pelepasan bahan kimia beracun yang berasal dari sampah plastik tersebut menyebar ke udara. Udara yang telah tercemar inilah yang dapat memengaruhi kesehatan manusia maupun hewan.
Menimbulkan masalah kesehatan
Saat sampah plastik diproduksi, terdapat penggunaan zat adiktif kimia yang dapat menyebabkan adanya gangguan endokrin. Selain itu juga saat proses penyimpanan dan pembuangan plastik dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan yang dapar memengaruhi orang-orang yang ada di seluruh dunia.
Menghabiskan banyak biaya
Masalah paling umum yang sering dihadapi adalah tentang biaya yang dikeluarkan. Tiap tahunnya jutaan dolar digunakan untuk mengatasi dampak dari sampah plastik. Adapun puluhan hektar lahan dan juga biaya terkuras habis untuk membuat lebih banyak tempat pembuangan sampah yang sebagian besarnya adalah sampah plastik.Â
Selain itu juga, pemasukan negara juga semakin menurun karena dibarengi dengan penurunan jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke lokasi-lokasi wisata alam yang kini justru lebih banyak dipenuhi oleh sampah plastik.
Melihat banyaknya masalah sampah plastik yang sangat merugikan hampir semua belah pihak, maka kita pun juga harus mencari solusi agar bumi kita tercinta ini tidak hanya dipenuhi dengan limbah plastik saja. Berikut adalah solusi yang dapat kita lakukan untuk mengurangi limbah plastik:
1. Membawa tas belanja sendiri
Membawa tas belanja sendiri merupakan salah satu cara paling efektif untuk mengurangi penggunaan kantong plastik belanja yang membutuhkan waktu lama untuk mendaur-ulangnya. Dengan membawa tas belanja saat bepergian ke supermarket atau swalayan, maka tentunya tidak akan membuat sampah plastik kamu menumpuk di rumah.
2. Mengurangi tisu basah
Langkah selanjutnya adalah dengan mengurangi pembelian atau penggunaan tisu basah, mengapa demikian? Hal ini karena tisu basah dibuat dari resin plastik yang menyebabkan tisu basah tidak dapat larut dalam air. Untuk mengganti penggunaan tisu basah, kamu dapat menggantinya dengan lap kain atau menggunakan tisu kering yang diberi sedikit air. Â
3. Membiasakan membawa makanan dari rumah
Apabila kamu hendak bepergian, kerja atau sekolah maka biasakanlah untuk membawa makanan dari rumah dengan menggunakan tempat makan sendiri. Hal ini tentunya selain untuk berhemat dapat pula membuat kamu menjadi tidak membeli makanan di luar yang dimana biasanya tempat  atau alat makan tersebut terbuat dari plastik. Sehingga dengan membawa makan sendiri dari rumah dapat membantu mengurangi sampah plastik.
4. Menggunakan botol minuman yang dapat digunakan berulang-ulang
Cara selanjutnya yakni tidak terlalu berbeda dengan cara sebelumnya, kamu dapat membawa minuman dengan botol yang dapat digunakan berulang kali, bukan botol kemasan sekali pakai. Banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan membawa botol minum sendiri, yakni kamu tidak perlu merogoh kocek lagi jika ingin membeli minuman apalagi saat ini telah banyak gerai minuman yang menawarkan potongan harga jika kamu membawa botol minum sendiri. Dan dengan menggunakan botol minum sendiri sudah pasti aman jika dibandingkan dengan botol kemasan sekali pakai. Â
5. Menghindari permen karet
Makanan yang diminati hampir oleh semua kalangan di seluruh penjuru dunia ini memang laku keras di pasaran. Namun mengapa dengan menghindari permen karet dapat dijadikan sebagai salah satu solusi untuk mengurangi sampah plastik? Hal ini karena di dalam permen karet mengandung polyethylene dan polyvinyl acetate. Polyethylene merupakan bahan yang kerap dignakan untuk mainan anak, sementara polyvinyl acetate merupakan bahan dari lem. Sehingga itulah alasan mengapa permen karet jangan sampai tertelan.
6. Penggunaan plastik biodegradable
Plastik biodegradable merupakan plastik berbahan dasar tepung, seperti tepung singkong, kentang, dan juga beras yang bisa diurai oleh alam menjadi CO2 juga biomassa lainnya dengan bantuan mikroorganisme. Plastik biodegradable memiliki sifat yang ramah lingkungan yang lebih cepat terurai daripada plastik biasa yang membutuhkan waktu 50 sampai 100 tahun lamanya, sehingga penggunaan plastik ini dapat dijadikan pilihan agar kita dapat mengurangi sampah plastik. Sementara bagi sektor industri, dengan memproduksi bahan plastik biodegradable ini juga mendapat keuntungan. Hal ini karena biopolymer dapat mengurangi emisi karbon dioksida selama proses pembuatannya. Dan juga dapat mengurangi dan menurunkan bahan organik setelah pembuangan.
7. Belajar cara daur ulang sampah plastik
Setelah membaca riset mengenai jumlah sampah plastik yang semakin meningkat setipa tahunnya, mengapa kita tidak belajar untuk mendaur ulang sampah plastik? Selain untuk membantu bumi agar kembali bersih, kamu juga dapat menjadikanya sebagai sumber penghasilan. Zaman sekarang sudah banyak orang yang dapat mendaur ulang menjadi barang-barang lain seperti tas, keranjang dan lain sebagainya. Semakin kreatif maka semakin menambah nilai jual pula dari sampah-sampah yang sudah di daur ulang tersebut.
Melihat begitu banyaknya dampak yang dihasilkan oleh limbah plastik, maka sepatutnya kita harus ikut andil dalam proses perubahan ini. Agar bumi dapat kembali bersih tanpa adanya limbah, dan hewan-hewan baik yang berada di darat ataupun laut juga dapat bernafas lega tanpa harus merasakan akibat dari ulah manusia dengan sampahnya. Jika tidak dimulai dari kita, lalu siapa lagi?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI