Peneliti memberikan saran untuk pemangku kebijakan untuk membuat kebijakan yang relevan dengan temuannya. Namun, peneliti tidak membahas dampak jangka panjang dari intervensi yang diusulkan, serta minimnya perhatian dalam studi ini terhadap pengembangan infrastruktur kesehatan secara berkelanjutan juga menjadi catatan dalam penelitian ini.
Selain itu, penelitian ini mengandalkan data sekunder dan variabel yang terbatas, sehingga tidak dapat mengukur beberapa variabel relevan lainnya seperti kualitas layanan kesehatan, biaya transportasi, dan kondisi kesehatan pasien, yang dapat memengaruhi akses dan pemanfaatan layanan rumah sakit. Hal ini membatasi kedalaman analisis dan membuat interpretasi menjadi kurang komprehensif. Meskipun penulis menyadari keterbatasan data sekunder, tidak ada saran yang dituliskan untuk penelitian lebih lanjut guna mengatasi kekurangan tersebut. Sehingga, penting untuk kita agar dapat belajar dari sini.
Harapan untuk Penelitian Berikutnya
Untuk penelitian di masa depan, apabila ingin melakukan penelitian terkait pemanfaatan rumah sakit sebaiknya menggunakan data yang lebih baru dan mempertimbangkan faktor-faktor kontekstual lainnya, seperti stigma kesehatan, persepsi masyarakat terhadap rumah sakit, dan mekanisme dukungan sosial-budaya setempat.
Penggabungan dengan penelitian kualitatif juga dapat dipertimbangkan untuk memperkaya pemahaman tentang hambatan non-fisik terhadap akses layanan kesehatan di daerah tertinggal. Data kualitatif dapat memberikan pandangan yang lebih menyeluruh tentang kendala yang dihadapi masyarakat. Analisis yang lebih mendalam terkait perbedaan antara daerah perkotaan dan pedesaan juga dapat memperkaya hasil penelitian.
Hal yang tidak kalah krusial adalah melibatkan pemangku kepentingan lokal sebagai subjek dalam penelitian dalam diskusi kebijakan untuk rekomendasi penelitian, karena hal ini dapat memperkuat hasil penelitian dan mempercepat penerapan kebijakan yang lebih sesuai dengan konteks setempat.
Sumber:
Laksono, A.D., Megatsari, H., Senewe, F.P. et al. Policy to expand hospital utilization in disadvantaged areas in Indonesia: who should be the target?. BMC Public Health 23, 12 (2023). https://doi.org/10.1186/s12889-022-14656-x
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H