Mohon tunggu...
Thalia Maisiedavita Siregar
Thalia Maisiedavita Siregar Mohon Tunggu... Lainnya - public relations uksw

Mahasiswa ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Menonton Film Berbahasa Inggris terhadap Kemampuan Berbahasa Inggris Siswa SMA Sedes Sapientiae Bedono

3 Desember 2022   15:55 Diperbarui: 3 Desember 2022   16:07 2303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jeans Aitchison (2008 : 21) “Language is patterned system of arbitrary sound signals, characterized by structure dependence, creativity, displacement, duality, and cultural transmission”, bahasa adalah sistem yang terbentuk dari isyarat suara yang telah disepakati, yang ditandai dengan struktur yang saling tergantung, kreatifitas, penempatan, dualitas dan penyebaran budaya.

  • Tujuan Bahasa jika dilihat dari tujuan penggunaannya antara lain:
  • Tujuan praktis, bahasa digunakan untuk komunikasi sehari-hari.
  • Tujuan artistik, bahasa yang dirangkai dengan  sedemikian rupa sehingga menjadi bahasa yang indah dan dapat digunakan untuk pemuas rasa estetis.
  • Tujuan pembelajaran, bahasa sebagai media untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan baik dalam lingkup bahasa itu sendiri atau di luar bahasa.
  • Tujuan fisiologis, bahasa digunakan untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, kebudayaan, dan adat istiadat serta perkembangan bahasa.

Keterampilan Berbahasa

Keterampilan berbahasa itu penting. Apabila kita tidak memiliki kemampuan berbahasa. Kita tidak dapat mengungkapkan pikiran, tidak dapat mengekspresikan perasaan, tidak dapat menyatakan kehendak, atau melaporkan fakta-fakta yang kita amati. Di pihak lain, kita tidak dapat memahami pikiran, perasaan, gagasan, dan fakta yang disampaikan oleh orang lain kepada kita. Keterampilan berbahasa (atau language arts, language skills) dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi yaitu:      

  • Keterampilan menyimak/mendengarkan (listening skills)
  • Keterampilan berbicara (speaking skills)
  • Keterampilan membaca (reading skills)
  • Keterampilan menulis (writing skills)

Setiap keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Dalam memperoleh keterampilan bahasa tersebut, biasanya asal mulanya berawal pada masa kecil. Saat mendengar/menyimak bahasa yaitu sebelum kita masuk sekolah. Saat kecil sebelum kita sekolah, kita mulai mendengar bahasa kemudian kita mulai belajar berbicara. Setelah itu baru kita belajar membaca. Semua itu biasanya kita peroleh sebelum kita mulai bersekolah. Sementara saat belajar menulis biasanya akan kita pelajari saat kita di sekolah pada umur 4 tahun. Selagi keterampilan berhubungan antara satu dengan yang lain, maka peningkatan pada satu keterampilan berbahasa juga dapat menimbulkan peningkatkan keterampilan berbahasa yang lain. 

  • Hubungan antara berbicara dan menyimak

Ujaran (speech) biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru (imitasi). Oleh karena itu model yang disimak serta direkam oleh seseorang sangat penting dalam penguasaan berbicara. Biasanya anak muda jauh lebih cepat dalam mengingat kalimat yang lebih panjang dan rumit daripada orang yang lebih tua. Menambah kemampuan menyimak artinya juga memperlancar kemampuan seseorang berbicara. Ujaran seorang anak mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dan lingkungan sekitarnya. Seorang anak akan secara otomatis menirukan ujaran yang telah ia dengarkan dan ia simak.

Suara merupakan faktor penting dalam cara pemakaian kata-kata. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Subyakto (2005:56) yang menyatakan bahwa dalam kegiatan menyimak seseorang tidak hanya berperan pasif dalam suatu wacana, tetapi dia juga berperan aktif untuk menyusun ulang pesan yang disampaikan oleh pembicara. Menyimak juga untuk pembelajaran seseorang, agar dapat memperoleh penguasaan dari ujaran sang pembicara dan dapat menyampaikan kembali kepada orang lain. Biasanya berbicara dengan alat-alat peraga akan menghasilkan penangkapan informasi yang lebih baik dari pihak penyimak.

  • Hubungan antara menyimak dan membaca

Haryadi dan Zamzani (2000:72) mengemukakan bahwa secara umum berbicara dapat diartikan sebagai suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami orang lain. Menyimak merupakan cara utama bagi pelajaran lisan. Kemampuan seseorang dalam menyimak juga dasar bagi seseorang dalam membaca secara efektif. Biasanya anak lebih seringkali lebih unggul dalam membaca (reading) daripada menyimak ataupun mendengar (listening).

Bagi para pelajar, korelasi antara kosa kata simak dan kosa kata baca (listening vocabulary dan reading vocabulary)  kira-kira mencapai hingga 80%. Menyimak juga membantu seseorang dalam menangkap ide utama dari apa yang disampaikan oleh pembicara. Membaca juga membuat kita menambah kosa kata atau ilmu pengetahuan umum tentang sebuah kata.

  • Hubungan antara berbicara dan membaca

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan (Tarigan, 2008:16). Pada umumnya, dengan kita banyak membaca, kita akan menambah pengetahuan. Terutama dalam kebahasaan, kita akan menambah kosa kata kita juga apalagi dalam hal berbicara. Jadi jika terdapat kosakata yang tidak kita ketahui maka biasanya kita akan mencari tahu tentang arti kata tersebut.

Tentunya jika kita sudah mengetahuinya, kita akan menambah kosa kata kita. Definisi berbicara juga dikemukakan oleh Brown dan Yule dalam Puji Santosa, dkk (2006:34). Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyibunyi bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran, gagasan atau perasaan secara lisan.

Bahasa Inggris sebagai Bahasa internasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun