Mohon tunggu...
Thahira Safrina Putri Adrianto
Thahira Safrina Putri Adrianto Mohon Tunggu... Lainnya - Final Year Students of Biology Departement

Melihat Memikirkan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tapak Kaki Ikan Berparas Sedih yang Hobi Menahan Napas

29 Desember 2021   21:50 Diperbarui: 29 Desember 2021   21:56 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto 1. Chaunax endeavouri Sumber: fisheries.noaa.gov]

Sebelum kita membahas tentang ikan berduka ini, alangkah baiknya kita memahami mengenai habitat laut dalam.  Ahli osenografi telah membagi zona-zona laut berdasarkan kedalamannya. Setiap kedalaman, memiliki suhu, tingkat cahaya, spesies, komunitas, dan tekanan yang berbeda pula. Laut dalam (deep-sea) adalah zona yang memiliki tekanan yang tinggi, suhu dan oksigen yang rendah, tidak ada penetrasi cahaya, salinitas konstan, dan substrat-nya berupa lumpur. Biasanya, hewan yang berhabitat di laut dalam memiliki ciri khusus seperti, dapat memancarkan pendar hayati, memiliki penglihatan yang sensitif terhadap cahaya, dan kulit yang licin.  

Jika ditelusuri di internet, dapat terlihat bahwa biota laut dalam sangat unik dan bermacam-macam berdasarkan morfologi, fisiologi, ataupun sifatnya. Yuk, kita kenalan dengan salah satu penghuni laut dalam bernama ikan coffinfish (Chaunax endeavouri).

Taksonomi 

Kingdom                                              : Animalia

Filum                                               : Chordata

Kelas                                           : Actinopterygii

Ordo                                      : Lophiiformes

Famili                        : Chaunacidae

Genus                   : Chaunax

Spesies           : Chaunax endeavouri


Ikan ini memiliki banyak nama panggilan, terkadang disebut sea toad (katak laut), terkadang coffinfish. Sesuai dengan taksonominya, Chaunax endeavouri dicirikan sebagai ikan yang memiliki sirip kipas (Actinopterygii), dapat memancarkan pendar hayati (Lophiiformes), tinggal di bawah laut serta memiliki modifikasi pada sirip dorsal (Chaunacidae), dan tidak memiliki sisik berbentuk jarum (Chaunax).

Coffinfish memiliki tubuh yang bundar dan seperti terkompresi secara ventral, ekor lonjong, mata dorsolateral. Walaupun tidak memiliki sisik berbentuk jarum, Chaunax endeavouri memiliki silia di permukaan tubuhnya. Morfologi unik yang dimiliki ikan ini adalah bentuk mulutnya cekung kebawah bagaikan ekspresi sedih. Ikan ini juga mempunyai lure (cekungan kedalam) diantara kedua mata. Selain itu, sirip dorsal coffinfish termodifikasi berbentuk kaki. Biasanya, ikan ini berada di dasar laut, alih-alih terlihat sedang berjalan kaki.

Foto 2. Tampak Atas Chaunax endeavouri [Sumber: Australian National Fish Collection]
Foto 2. Tampak Atas Chaunax endeavouri [Sumber: Australian National Fish Collection]

Genus Chaunax merupakan fauna bentik, artinya, hidup di dasar laut dengan substrat lumpur. Hal ini memudahkannya untuk memburu mangsanya. Coffinfish dewasa menggunakan lure untuk memancing crustacea masuk ke dalam mulutnya. Sedangkan coffinfish kecil dan larvanya memakan plankton, serangga air, dan udang kecil.

Coffinfish dapat ditemukan di kedalaman 200—2.500 m dan 86.904—109.435 m dari pantai pesisir. Distribusi genus ini di laut dalam beriklim tropis Samudra Atlantis, Hindia, dan Pasifik. Bahkan, sudah tercatat bahwa spesies Chaunax endeavouri merupakan spesies endemik perairan Samudra Pasifik Barat, tepatnya di Pantai Timur Australia.

Foto 3. Distribusi Chaunax endeavouri [Sumber: bie.ala.org.au]
Foto 3. Distribusi Chaunax endeavouri [Sumber: bie.ala.org.au]

Sayangnya, Chaunax endeavouri dipredasi oleh ikan yang lebih besar. Salah satu adaptasi morfologi untuk mekanisme pertahanannya adalah adanya lateral line canal yang berfungsi untuk deteksi pergerakan lingkungannya. Keunikan coffinfish terlihat ketika ada predator yang akan menyerang. Mekanisme pertahanan berupa pengisian tubuhnya dengan air seperti ikan buntal hingga mengembang sampai 30% total volume tubuh. Setelah menggembung, tidak ada pernapasan selama 26—245 detik atau setara dengan 4 menit.  Dengan begitu, ikan dapat persevasi energi dan tidak bergerak guna menghindar dari predator.

Foto 4. Chaunax endeavouri ketika inhalasi air untuk pertahanan[Sumber: NESP Marine Biodiversity Hub]
Foto 4. Chaunax endeavouri ketika inhalasi air untuk pertahanan[Sumber: NESP Marine Biodiversity Hub]

Daftar Acuan

Ocean Smithsonian. 2018. The deep Sea. Diakses pada tanggal 29 Desember 2021. https://ocean.si.edu/ecosystems/deep-sea/deep-sea

Baker, L.J, L.L. Freed, C.G. Easson, J.V. Lopez, D. Fenolio, T.T. Sutton, S.V. Nyholm, & T.A. Hendry. 2019. Diverse deep-sea anglerfishes share a genetically reduced luminous symbiont that is acquired from the environment. eLife. 8: e47606.

Atlas of Living Australia. https://bie.ala.org.au/species/urn:lsid:biodiversity.org.au:afd.taxon:19b084e9-00f7-42fd-bdc5-f4864a509bb6 Diakses pada tanggal 29 Desember 2021.

Caruso, J.H. 1989. Systematics and distribution of Atlantic chaunacid anglerfishes (Pisces: Lophiiformes). Copeia 1989 (1): 153–165.

Ho, H-C & P.R. Last. 2013. Two new species of the coffinfish genus Chaunax (Lophiiformes: Chaunacidae) from the Indian Ocean. Zootaxa 3710 (5): 436–448.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun