Mohon tunggu...
Thaariq
Thaariq Mohon Tunggu... Penikmat Lukisan Cahaya -

Penikmat Lukisan Cahaya dan Pengagum Dia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pram: Amarah (Terinspirasi Elysia)

10 Januari 2019   23:28 Diperbarui: 10 Januari 2019   23:37 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ku dapatkan kamu ayu mulai layu

bersama kita indahkan merawatnya dengan kasih dan sayang.

berhembus membelai, terbuai

rusak sudah karena aku lupa merawat.

Ku kirimkan surat, bertulis "Dari Aku"

lalu kau balas suratku,

".............................

maaf? kau bilang, Maaf? Mudah ya? Karena saya yang dulu rapuh, lalu kau temui dan saya enggan lalu kamu pandai dan saya jatuh, lalu sama kita bangun rasa, lalu kau bilang "maaf"?, saya tertikam oleh sikap sifat perhatianmu, lalu tak kasat mata kau merangkul lalu menusuk. Saat itu kau tiba tiba buta, tuli tak perdulikan saya yang mengemis, meminta maaf jika saya ada salah. 

sudah berapa lama kita bersama? tahun tahun yang kita lalui sudah usang, hancur bahkan.

kau memang baik, tapi entah kenapa. Setelah pengkhianatan itu, aku mulai malas bahkan jijik terhadap kamu, ya kau! 

hentikan kata "aku" dan "kamu" dalam komunikasi kita, apapun itu bentuknya. Email yang kau kirimkan sudah saya baca, lelah saya membaca, cara mengemismu meminta maaf dan ingin kembali, sudah berapa kata kata penyair yang kau sisipkan pada email dan dalam surat surat yang selalu kau kirimkan? surat dari kau hanya menjadi pengganjal rak sepatu, ternyata ada guna juga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun